Selamat datang teman, Kami harap bisa menikmati blog kami. Happy blogging ! .
Cek kembali jika kami sudah selesai dengan ini...
Silahkan Mengisi buku tamu untuk sekedar meninggalkan Jejak.. :)
Peluang bisnis anda

SPACE IKLAN

Space buat promosi halaman atau produk anda, minat hubungi kami..

Selengkapnya...
Title

Ibu Rumah Tangga yang Sukses

Selain Mahasiswa banyak juga loh ibu rumah tangga yang berhasil dengan mengikuti tips bisnis dari mba Dini Santi. Pasti senang bisa bantu ekonomi keluarga. Tetapi perjuangan Mba Dian ini ngga mudah awal-awalnya tp sekarang beliau sudah sukses dan bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.

Yuk lihat cerita sukses lainnya
Title

Tentang Akper IV

Angkatan yang mempunyai Seribu Satu Kisah Sedih, Senang, Susah bersama, saat dimana bisa menangis bersama, saat dimana bisa tersenyum bersama. Mempunyai motto kita selalu beda.

Read More
sukses dan sehat

Blog ini Penggemar Berat DBC-Network

Jelas banget dbc-network udah mengubah hidup saya, jadi melek IT, Dulu muncul pertanyaan gini "Waktu habis untuk ngantor? meeting? Capek di jalan? Tidak punya modal?" Bersama Oriflame di d’BC Network, Anda bisa mulai membangun bisnis dengan segala keterbatasan diatas! TAPI jangan dulu percaya kalo belum membaca kisah suksesnya yah

Kisah Sukses Lainnya

Hipertiroid

Definisi Hipertiroid
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah. Thyrotoxicosis adalah suatu kondisi keracunan yang disebabkan oleh suatu kelebihan hormon-hormon tiroid dari penyebab mana saja. Thyrotoxicosis dapat disebabkan oleh suatu pemasukan yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid atau oleh produksi hormon-hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid. Karena kedua-duanya dokter dan pasien seringkali menggunakan kata-kata ini yang dapat dipertukarkan, kami akan mengambil beberapa kebebasan dengan menggunakan istilah "hipertiroid" diseluruh artikel ini.


Hormon-Hormon Tiroid
Hormon-hormon tiroid menstimulasi metabolisme dari sel-sel. Mereka diproduksi oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid bertempat pada bagian bawah leher, dibawah Adam's apple. Kelenjar membungkus sekeliling saluran udara (trachea) dan mempunyai suatu bentuk yang menyerupai kupu-kupu yang dibentuk oleh dua sayap (lobes) dan dilekatkan oleh suatu bagian tengah (isthmus).
Kelenjar tiroid mengambil yodium dari darah (yang kebanyakan datang dari makanan-makanan seperti seafood, roti, dan garam) dan menggunakannya untuk memproduksi hormon-hormon tiroid. Dua hormon-hormon tiroid yang paling penting adalah thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3) mewakili 99.9% dan 0.1% dari masing-masing hormon-hormon tiroid. Hormon yang paling aktif secara biologi (contohnya, efek yang paling besar pada tubuh) sebenarnya adalah T3. Sekali dilepas dari kelenjar tiroid kedalam darah, suatu jumlah yang besar dari T4 dirubah ke T3 - hormon yang lebih aktif yang mempengaruhi metabolisme sel-sel.
Pengaturan Hormon Tiroid - Rantai Komando
Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut pituitari. Pada gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalam darah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari otak.
Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing hormone (TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk melepaskan thyroid stimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroid untuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana saja dari tiga kelenjar-kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan, dengan demikian berakibat pada hipertiroid.
Angka atau kecepatan produksi hormon tiroid dikontrol oleh kelenjar pituitari. Jika tidak ada cukup jumlah hormon tiroid yang beredar dalam tubuh untuk mengizinkan fungsi yang normal, pelepasan TSH ditingkatkan oleh pituitari dalam suatu usahanya untuk menstimulasi tiroid untuk memproduksi lebih banyak hormon tiroid. Sebaliknya, ketika ada suatu jumlah berlebihan dari hormon tiroid yang beredar, pelepasan TSH dikurangi ketika pituitari mencoba untuk mengurangi produksi hormon tiroid.
Penyakit-Penyakit Kelenjar Tiroid
Masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelenjar tiroid antara lain adalah :
• Hipertiroid – tiroid yang hiperaktif atau over-aktif, hormon tiroid berlebihan
• Hipotiroid – aktivitas tiroid yang menurun, hormon tiroid kurang
• Goiter atau Struma – pembesaran kelenjar tiroid
• Nodul tiroid – benjolan padat dari tiroid
• Kista tiroid – ada rongga berisi cairan di kelenjar tiroid
• Kanker tiroid – tumor ganas kelenjar tiroid
• Tiroiditis – radang kelenjar tiroid.
HIPERTIROID
Bila kelenjar tiroid overaktif dan memproduksi hormon yang berlebihan, maka keadaan ini dinamakan hipertiroid. Penyebab tersering adalah suatu proses semacam alergi (autoimun), dimana ada antibodi yang bereaksi ke kelenjar tiroid sehingga tiroid membesar secara menyeluruh (difus), overaktif, dan memproduksi hormon yang banyak, penyakit ini disebut Graves’ Disease.
Ada istilah tirotoksikosis, yang berarti hipertiroid dengan tanda-tanda akibat hormon berlebihan, misalnya berdebar, badan makin kurus, mata menonjol, dan lain-lain. Karena sebenarnya artinya tidak berbeda dengan hipertiroid, maka kita pakai istilah hipertiroid saja.
Penyebab Hipertiroid
Ada beberapa penyakit yang menyebabkan hipertiroid, yaitu :
• Penyakit Graves
• Toxic Nodular Goiter
• Minum obat hormon tiroid berlebihan
• Produksi TSH yang abnormal
• Tiroiditis (radang kelenjar tiroid)
• Konsumsi yodium berlebihan.

Penyakit Graves
Penyakit Graves atau Graves’ disease disebabkan oleh kelenjar tiroid yang overaktif, dan merupakan penyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai.
Kelenjar tiroid membesar merata atau menyeluruh, tidak bisa memberi respons terhadap kontrol dari TSH.
Penyakit ini biasanya turunan, wanita 5 kali lebih sering daripada pria. Diduga penyebabnya adalah penyakit autoimun, dimana ada antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah, yaitu thyroid stimulating immunogliobulin (TSI antibodies), thyroid peroksidase antibodies (TPO), dan TSH receptor antibodies (TRAb). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi leher, obat-obatan, dan infeksi virus.

Penyakit Graves sering diikuti dengan kelainan mata dan kulit, gangguan pada mata menyebabkan penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision (melihat ganda). Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon tiroid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.
Toxic Nodular Goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu (single nodule) atau banyak (multinodular).
Kata toxic artinya hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.

Minum Obat Hormon Tiroid Berlebihan
Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter yang tidak teratur, sehingga pasien terus minum obat tiroid; ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan berat badan hingga timbul efek samping.
Produksi TSH yang Abnormal
Tumor pada kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak. Keadaan ini jarang didapatkan, dan biasanya disertai dengan gangguan hormon lain yang juga diproduksi oleh hipofisis.
Tiroiditis (Radang Kelenjar Tiroid)
Radang tiroid umumnya disebut Tiroiditis Subakut yang disebabkan oleh infeksi virus, ditandai dengan demam, nyeri menelan, kelenjar tiroid membesar dan sakit bila tersentuh; dapat diikuti dengan peningkatan hormon tiroid.
Tiroiditis juga sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut Tiroiditis Pasca Persalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiroid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala hipotiroid, yang selanjutnya berangsur menjadi normal.
Silent Thyroiditis adalah suatu keadaan radang kelenjar tiroid yang tanpa gejala atau tiroiditis yang sangat ringan, biasanya tidak terasa nyeri.
Konsumsi Yodium Berlebihan
Kelenjar tiroid memakai yodium untuk membuat hormon tiroid, bila konsumsi yodium berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid. Kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid

Pemakaian obat tertentu seperti amiodarone (cordarone), suatu obat yang digunakan untuk gangguan irama jantung, juga mengandung banyak yodium dan bisa menimbulkan gangguan tiroid.
Bagaimana Gejala Hipertiroid ?
Hipertiroid biasanya disertai dengan berbagai keluhan dan gejala. Pada stadium yang ringan sering tanpa keluhan. Demikian pula pada orang usia lanjut, lebih dari 70 tahun, gejala yang khas juga sering tidak tampak.
Tergantung pada beratnya hipertiroid, maka keluhan bisa ringan sampai berat. Keluhan yang sering timbul antara lain adalah :
• Banyak keringat
• Tak tahan panas
• Sering buang air besar, kadang diare
• Jari tangan gemetar (tremor)
• Nervus, tegang, gelisah, cemas, mudah tersinggung
• Jantung berdebar cepat
• Denyut nadi cepat, seringkali sampai lebih dari 100 kali per menit
• Berat badan turun, meskipun makan banyak
• Rasa capai
• Otot lemas, terutama lengan atas dan paha
• Rambut rontok
• Kulit halus dan tipis
• Pikiran sukar berkonsentrasi
• Haid menjadi tidak teratur
• Kehamilan sering berakhir dengan keguguran
• Bola mata menonjol, dapat disertai dengan penglihatan ganda (double vision)
• Denyut nadi tidak teratur (atrial fibrillation), terutama pada usia di atas 60 tahun
Pada orang tua, gangguan irama jantung dapat mengakibatkan gagal jantung.
Pada kasus yang berat dapat timbul tekanan darah tinggi, demam, gagal jantung, bahkan bisa bingung, gangguan mental sampai tidak sadar.
Memastikan Adanya Hipertiroid
Bila kita temukan seorang dengan tangan gemetar, banyak keringat, kulit halus dan tipis, rambut rontok, denyut jantung cepat, serta pembesaran kelenjar tiroid, maka patut dicurigai ada hipertiroid. Mata sering tampak menonjol keluar. Gejala akan jelas terlihat pada hipertiroid yang sudah lanjut, namun pada kasus dini apalagi pada orang tua, seringkali kelewatan tidak terdeteksi, pada keadaan demikian perlu pemeriksaan darah untuk memastikan diagnosis.

Pemeriksaan darah akan ditemukan kenaikan hormon T3 dan atau T4. Demikian pula pemeriksaan TSH darah sangat penting dan biasanya ditemukan kadar TSH yang rendah, kecuali bila penyebab hipertiroid adalah karena tumor di hipofisis yang banyak memproduksi TSH.
Pada kasus tertentu, diperlukan pemeriksaan antibodi dan scan yodium radioaktif, untuk melihat penyakit dasar pada tiroidnya.

Pengobatan Hipertiroid
Pengobatan hipertiroid meliputi :
• Mengobati gejala hipertiroid
• Pemberian obat anti tiroid
• Yodium radioaktif
• Tindakan bedah.
Mengobati Gejala Hipertiroid
Biasanya diberi obat untuk menghilangkan gejala jantung yang berdetak sangat cepat, misalnya Propanolol atau Atenolol.
Kadang diperlukan obat penenang dan tambahan vitamin.
Pemberian Obat Anti Tiroid
Obat yang dipakai untuk menurunkan T3 atau T4 adalah Propylthiouracil (PTU), Carbimazole (Neo-Mercazole), Thiamazole (Thyrozol), dan Methimazole.
Obat ini bekerja menghambat perubahan T4 menjadi T3 yang aktif. Pemakaian obat jangka panjang perlu diperiksa jumlah lekosit darah karena efek obat pada sumsum tulang.
Pengobatan sering perlu sampai lama, apabila sudah tercapai eutiroid atau normotiroid (kadar hormon sudah normal), pasien masih dianjurkan memeriksakan hormonnya secara berkala, karena sebagian bisa kambuh terutama pada penyakit Graves.
Yodium Radioaktif
Pengobatan radiasi ini memakai yodium 131 yang diminumkan dalam bentuk tablet atau cairan, bahan yodium ini diserap hanya oleh sel tiroid, bahan radioaktifnya merusak sel itu, sehingga produksi hormon yang berlebihan bisa dihentikan.
Pengobatan ini tidak boleh diberikan pada wanita hamil atau menyusui.
Orang yang dengan sakit jantung berat, atau tidak tahan dengan obat anti tiroid, dianjurkan menjalani pengobatan ini.
Pasca pengobatan perlu penyesuaian selama beberapa minggu, sebagian orang mengalami hipotiroid yang permanen sehingga perlu minum obat hormon tiroid terus.
Pengaruh radiasi jangka panjang juga perlu dipikirkan.

Pembedahan biasanya mengambil sebagian kelenjar tiroid, tujuannya agar produksi hormon menjadi normal dan tidak lagi berlebihan. Akan tetapi bila pengambilan terlalu banyak, juga dapat timbul hipotiroid.

Komplikasi pembedahan adalah kerusakan jaringan sekitarnya, misalnya saraf untuk pita suara, kelenjar paratiroid yang mengatur kalsium darah. Bila terambil sebagian paratiroid menyebabkan kalsium darah terlalu turun sehingga perlu minum pil kalsium.
Dengan adanya obat anti tiroid, tindakan bedah sudah tidak terlalu sering lagi. Pembedahan dilakukan terhadap orang yang tidak berhasil dengan obat oral, atau kelenjar yang sangat besar sehingga menekan jalan nafas dan mengganggu proses menelan.

Baca Selengkapnya...

One In Six Mobile Phones In The UK Is Contaminated With Fecal Bacteria

Experts say the most likely reason for the potentially harmful bacteria festering on so many gadgets is people failing to wash their hands properly with soap after going to the toilet.

The findings of the UK-wide study by scientists from the London School of Hygiene & Tropical Medicine and Queen Mary, University of London also reveal a tendency among Britons to lie about their hygiene habits.

Although 95% of people said they washed their hands with soap where possible, 92% of phones and 82% of hands had bacteria on them. Worryingly, 16% of hands and 16% of phones were found to harbourE. coli - bacteria of a faecal origin. Harmful E. coli (Escherichia coli) is associated with stomach upsets and has been implicated in serious cases of food poisoning such as the fatal O157 outbreak in Germany in June.

Hygiene expert and UK campaign leader for Global Handwashing Day Dr Val Curtis, from the London School of Hygiene & Tropical Medicine, said: "This study provides more evidence that some people still don't wash their hands properly, especially after going to the toilet. I hope the thought of having E. coli on their hands and phones encourages them to take more care in the bathroom - washing your hands with soap is such a simple thing to do but there is no doubt it saves lives."

Peter Barratt, Technical Manager at Initial Washroom Solutions, which supports Global Handwashing Day, said: "Today's research is shocking and demonstrates the importance of effective hygiene. It is critical that people take hand hygiene seriously and that businesses offer their employees and customers a practical way of protecting themselves to help combat the spread of illness."

Researchers travelled to 12 cities and took 390 samples from mobile phones and hands which were analysed in the lab to find out the type and number of germs lurking there. They also asked participants a series of questions about their handwashing habits.

The largest proportion of contaminated phones was in Birmingham (41%) while Londoners were caught with the highest proportion of E. coli present on hands (28%). However, actual levels of bacteria increased the further north the scientists went, the dirtiest city being Glasgow, where average bacterial levels on phones and hands were found to be nine times higher than in Brighton, reinforcing a North/South divide. The scientists also found those who had bacteria on their hands were three times as likely to have bacteria on their phone.

Dr Ron Cutler, of Queen Mary, University of London, said: "Our analysis revealed some interesting results from around the UK. While some cities did much better than others, the fact that E. coli was present on phones and hands in every location shows this is a nationwide problem. People may claim they wash their hands regularly but the science shows otherwise."

Faecal bacteria can survive on hands and surfaces for hours at a time, especially in warmer temperatures away from sunlight; it is easily transferred by touch to doohttp://www.blogger.com/img/blank.gifr handles, food and even mobile phones. From there, the germs can be picked up by other people. Every year, 3.5m children under the age of five are killed by pneumonia and diarrhoeal diseases - and the simple action of washing hands with soap is one of the most effective ways of preventing these illnesses. In developed countries, handwashing with soap helps to prevent the spread of viral infections, such as norovirus, rotavirus and influenza.

Global Handwashing Day - which is held on October 15 every year - aims to transform the action of washing hands with soap into an automatic behaviour, deeply set in our daily lives. Initiatives and events to promote the practice in homes, schools, workplaces and communities are held worldwide.


Source
Baca Selengkapnya...

Scientists Map 115-Year-Old Woman's Genome To Study Longevity

Dutch researchers have sequenced the genome of a woman who lived 115 years. Presenting their findings at a conference in Canada last week, they said they hope the information will provide a useful reference point for studies of longevity and health in old age.

Dr Henne Holstege of the Department of Clinical Genetics at the VU University Medical Center in Amsterdam, and colleagues, did not reveal the woman's name, they refer to her as W115. At the time of her death she was the oldest known person in the world, and throughout her life showed no signs of vascular disease or dementia.

W115 came into the world as a premature baby, and was not expected to survive. But she lived a long and healthy life.

She donated her body to science, allowing scientists to study her organs and brain, and also map her DNA.

She was treated for breast cancer at the age of 100, and at age 112-113, she underwent "neuropsychological examinations" that showed her mental capacity was better than the average of people aged 60-75 years.

A post-mortem examination revealed that she had died of a stomach tumor.

The researchers were amazed to discover that her arteries showed almost no signs of plaque or atherosclerosis, which is one of the leading causes of death in older people (the vascular dementia that is linked to it is a leading cause of dementia).

The researchers used the opportunity of W115's generous donation to assemble "a unique genome specific for the coding of a long, healthy life", and create an "accurate biological reference genome for longevity projects".

Using DNA sequencing methods such as "paired end and long mate pair reads", adding up to more than "120x genomic coverage", they compiled an extensive catalogue of all W115's variants, including "SNVs, CNVs, and large and small structural variations".

Thus they have produced a map that could potentially show which of W115's unique genes or variants may have contributed to her longevity and apparent good health and mental function in old age.

The research is still in its early days, and Holstege and colleagues intend to publish what they find to make the genome sequence available for scientific rehttp://www.blogger.com/img/blank.gifsearch.

An initial analysis, however, has already established that W115 had some rare gene variants that are known to be linked to atherosclerosis, heart disease, Parkinson's Disease and Alzheimer's Disease.

It is not clear yet what role these genes played in W115's genome, but Holstege suggested, in an interview with the BBC, that she may have had something in her body that protected her against dementia.

"We think that there are genes that may ensure a long life and be protective against Alzheimer's," she added.

Written by Catharine Paddock PhD
Copyright: Medical News Today Baca Selengkapnya...

RHINITIS

  1. Pengertian

Rhinitis adalah inflamasi membrane mukosa hidung yang dikelompokkan rhinitis alergik dan non alergik.

Rhinitis non alergik ® suatu peradangan pada selaput lendir hidung tanpa latar belakang alergi.

Rhinitis alergik ® mungkin suatu tanda dari alergi.

  1. Etiologi

Rhinitis Alergik dapat dibagi :

~ Spesifik yang penyebabnya debu yang penyebabnya debu rumah, bulu binatang, asap rokok, tepung sari, makanan, mainan dan sebagainya.

~ Non-spesifik yang disebabkan oleh gangguan metabolik.

Jenis – jenis Rhinitis non-alergika, antara lain :

~ Rinitis Infeksiosa.

Rinitis infeksiosa biasanya disebabkan oleh infeksi pada saluran pernafasan bagian atas, baik oleh bakteri maupun virus.

~ Rinitis Non-Alergika Dengan Sindroma Eosinofilia

Penyakit ini diduga berhubungan dengan kelainan metabolisme prostaglandin.
Pada hasil pemeriksaan apus hidung penderitanya, ditemukan eosinofil sebanyak 10-20%.

~ Rinitis Okupasional

Gejala-gejala rinitis hanya timbul di tempat penderita bekerja. Gejala-gejala rinitis biasanya terjadi akibat menghirup bahan-bahan iritan (misalnya debu kayu, bahan kimia). Penderita juga sering mengalami asma karena pekerjaan.



~ Rinitis Hormonal

Beberapa penderita mengalami gejala rinitis pada saat terjadi gangguan pada keseimbangan hormon (misalnya selama kehamilan, hipotiroid, pubertas, pemakaian pil KB).

~ Rinitis Karena Obat-obatan
Obat-obatan yang berhubungan dengan terjadinya rinitis adalah:

- ACE inhibitor

- reserpin

- guanetidin

- fentolamin

- metildopa

- beta-bloker

- klorpromazin

- gabapentin

- penisilamin

- aspirin

- obat anti peradangan non-steroid

- kokain

- estrogen eksogen

- pil KB.

~ Rinitis Gustatorius

Rinitis gustatorius terjadi setelah mengkonsumsi makanan tertentu, terutama makanan yang panas dan pedas.

~ Rinitis Vasomotor

Rinitis vasomotor diyakini merupakan akibat dari terganggunya keseimbangan sistem parasimpatis dan simpatis. Parasimpatis menjadi lebih dominan sehingga terjadi pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah di hidung.
Gejala biasanya dipicu oleh:

- cuaca dingin

- bau yang menyengat

- stres

- bahan iritan.

  1. Patofisiologi




.

]

  1. Manifestasi klinik

Manifestasi kliniknya pada umumnya untuk rhinitis adalah gatal pada nasal, hidung tersumbat, beringus, kongesti nasal, bersin-bersin, tinnitus (rasa ada dengung di telinga).

· Rhinitis infeksiosa

Manifestasi klinisnya adalah lendir hidung yang bernanah, yang disertai dengan nyeri dan tekanan pada wajah, penurunan fungsi indera penciuman serta batuk.

· Rhinitis Vasomotor

Hidung tersumbat bergantian kanan dan kiri,disertai bersin, disertai gatal pada mata. gejala memburuk pada pagi hari waku bangun tidur karena perubahan suhu yang ekstrim, udara lembab, juga asap rokok dan sebagainya.

  1. Pemeriksaan Penunjang

Dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan rhinitis alergik. Pemeriksaan Sitologi hidung sebagai pemeriksaan pelengkap. Ditemukan eosinofil dalam jumlah yang banyak menunjukkan kemungkinan alergi inhalan, basofil kemungkinan alergi ingestinal dan sel polimorfonuklear menunjukkan infeksi bakteri.

Pemeriksaan yang lebih bermakna tes IgE spesifik dengan RAST (radio immunosorbent test) atau ELIZA (enzyme linked immunoassay).

  1. Penatalaksanaan

Secara umum, terbagi atas :

- Menghindari kontak alergen penyakit

- Terapi Simtomatis dilakukan dengan pemberian antihistamin.

ä PENGKAJIAN

1. Riwayat kesehatan pasien yang lengkap.

Menunjukkan kemungkinan tanda gejala sakit, nyeri sekitar mata dan pada kedua sisi hidung, indra penciuman terganggu, batuk, hidung tersumbat, demam, suara serak, dan rasa tidak nyaman.

Menetapkan kapan gejala mulai timbul, apa yang menjadi pencentusnya, apa yang dapat menghilangkan atau meringankan gejal tersebut dan apa yang memperburuk gejala tersebut merupakan bagian dari pengkajian, juga mengindentifikasi riwayat alergi.

2. Riwayat penyakit pernapasan.

Mengkaji penyakit pernapasan yang pernah diderita, bagaimana pengobatannya,

3. Pola Hidup.

4. Adanya faktor pencetus rhinitis.

ä Diagnosa Keperawatan

· Nyeri yang behubungan dengan iritasi jalan napas akibat infeksi.

· Ketidakefektifan bersihan jalan napasyang berhubungan dengan sekresilendir berlebihan akibat inflamasi.

· Defisit pengetahuan mengenai pencegahan infeksi pernapasan atas.

Masalah komplikasi pada rhinitis yang tidak ditangani :

Sepsis

Abses peritonilar

Othitis media

Sinusitis

ä Perencanaan dan Implementasi

Tujuan : tujuan utama pasien dapat mencakup pemeliharaan potensi jalan napas, menghilangkan nyeri, dan pengetahuan tentang pencegahan infeksi jalan napas atas dan tidak terdapat komplikasi.

ä Intervensi Keperawatan

1. Tindakan Meningkatkan Kenyamanan

Infeksi traktus respiratorius atas biasanya menyebabkan gangguan rasa aman dan nyaman. Gangguan rasa aman dan nyaman disebabkan karena rasa tidak enak badan dengan disertai nyeri pada otot-otot hidung, hidung tersumbat, gatal pada hidung, nyeri kepala dan sebagainya. Menyarankan pasien untuk istirahat, hal ini dapat membantu rasa tidak nyaman pada umumnnya. Perawat mengintruksikan pasien tentang teknik hygiene pada mulut dan hidung untuk membantu menghilangkan rasa tidak nyaman setempat dan untuk mencegah penyebaran infeksi.

2. Pembersihan Jalan Napas

penumpukan sekresi lendir dapat menghambat jalan napas pada pasien. Perubahan pola pernapasan dan upaya bernapas yang dibutuhkan untuk dapat melewati sumbatan tersebut menjadi meningkat. Memonitor jumlah pernapasan pasien, gunanya untuk mengetahui status pernapsan pasien. Dan juga terdapat beberapa tindakan yang dapat mengencerkan sekresi antara lain Hydro terapi dengan minum air hangat, menghirup uap air panas. Melembabkan lingkungan dengan vaporizer ruangan juga dapat mengencerkan sekresi dan menguranngi inflamsi membrane mukosa. Pasien diintruksikan istirahat dengan posisi yang nyaman, bila terjadi sesak atur posisi fowler untuk meningkatkan mengembangan paru-paru.


3. Penyuluhan Pasien

Penyuluhan pasien penting dalam mencegah infeksi, penyebaran ke orang lain dan meminimalkan terjadinya komplikasi. Pencegahan infeksi pernapasan atas kebanyakan sulit karena banyak potensi penyebabnya. Patogen yang bertanggung jawab biasanya sukar diidentifikasi dan vaksin belum tentu tersedia. Kondisi alergi, perubahan cuaca, dan beberapa penyakit sistemik mengkin menjadi faktor pencentusnya. mencuci tangan masih merupakan hal penting dalam mencegah penyebaran infeksi.

Perawat mengintruksikan pasien tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan baik. Mengkonsumsi makanan yang bergizi, olahraga, istirahat dan tidur yang cukup, pentinng untuk mendukung daya tahan tubuh dan mengurangi kerentanan terhadap infeksi pernapasan. Instruksi tentang cara pencegahan infeksi silang pada anggota yang lain dengan cara memakai sapu tangan saat bersin, menutup mulut saat batuk dan pembuangan tisu yang baik.

4. Instruksikan pasien yang alergik untuk menghindari allergen seperti debu, bulu, asap dan lain sebagainya.

5. Ajarkan teknik penggunaan obat-obatan seperti sprei dan serosol.

ä Evaluasi

Þ Hasil yang diharapkan

Melaporkan keadaan yang lebih nyaman

Mengikuti tindakan untuk mencapai dengan anangesik, istirahat, kantung panas, dan memperagakan hygiene mulut yang adekuat.

Mempertahankan jalan napas pasien dengan mengatasi sekresi

Mengidentifikasi strategi untuk pencegahan infeksi pernapasan dan reaksi alergi.

Menunjukkan tingkat pengetahuan yang cukup dan melakukan perawatan dini terhadap infeksi pernapasan atas.

Bebas dari tanda dan gejala infeksi.

Menunjukan tanda-tanda vital normal dan bebas dari nyeri pada hidung, nyeri kepala, dan sebagainya.

Baca Selengkapnya...

Turunnya Rahim ke Vagina ( Prolaps Uteri-vagina )

Istilah ini ditandai dengan turunnya rahim ke vagina.

Lazimnya, ada 3 tingkatan turunnya rahim, yang dalam istilah orang awam disebut ringan, sedang, dan berat. Dalam tingkat berat, rahim hampir seluruhnya berada di luar vagina. Kasus seperti ini sekarang jarang dijumpai karena perawatan kesehatan yang lebih baik dan semakin sedikitnya anak yang dilahirkan.



Mengapa rahim mengalami prolaps atau penurunan?

Pertama, penting sekali untuk memahami bahwa rahim adalah organ yang sangat mudah bergerak dalam rongga panggul wanita. Rahim melekat di tempatnya dengan disangga oleh banyak ligamen yang tersusun dari jaringan-jaringan berserabut dan sejumlah kecil serat otot.

Berbagai penyangga tersebut mendapat banyak tekanan selama kehamilan dan proses kelahiran normal. Oleh karena itu, keduanya menjadi penyebab utama prolaps uteri (kandungan). Kehamilan itu sendiri mempengaruhi terjadinya prolaps uteri-vagina meski proses kelahirannya adalah operasi sesar. Karenanya, memilih Bedah Sesar untuk kelahiran semua bayi tidak akan sepenuhnya mencegah kondisi ini.

Penyebab utama lain penyebab prolaps kandungan adalah usia dan menopause, obesitas, batuk kronis dan konstipasi, tumor panggul, dan kerja fisik (misalnya, joging, lari, aerobik). Pada kondisi yang jarang terjadi, lemahnya penyangga rahim sejak lahir menjadi indikasi pada prolaps uteri-vagina pada wanita muda yang belum pernah melahirkan anak.

Gejala prolaps uteri-vagina

  1. Benjolan atau tonjolan di kemaluan.
  2. Keluar air kencing bersamaan dengan batuk, bersin, melompat (inkontinensia tekanan uriner atau stress urinary incontinence/SUI). Hubungan antara prolaps uteri-vagina dan SUI biasa terjadi karena kandung kemih dan rahim letaknya secara anatomi sangat berdekatan. Sehingga turunnya rahim biasanya juga menyebabkan kandung kemih ikut turun.
  3. Tidak bisa buang air kecil dengan tuntas dan pada beberapa kasus, tidak bisa sepenuhnya menahan kecing. Kondisi ini sangat kontras dengan SUI, dan terjadi pada prolaps dengan derajat yang sangat parah ketika saluran kemih terpelintir. Penting sekali untuk mengenali hubungan tersebut, karena merawat prolaps dengan operasi akan meringankan masalah aliran kemih, selain juga bisa menyingkap SUI penyebabnya.
  4. Sering buang air kecil. Kondisi ini disebabkan oleh buang air kecil yang tidak tuntas. Sisa urine meningkatkan risiko infeksi.

Penanganan

Pencegahan adalah kunci penanganan.

Penanganan kehamilan dan kelahiran dengan benar penting sekali. Latihan dasar panggul pasca melahirkan harus dilakukan dengan rajin dan teratur. Istirahat dan gizi yang baik sangat penting. Harus dilakukan koreksi jika terjadi anemia karena kehilangan banyak darah pada tahap ketiga melahirkan.

Proses penuaan dan menopause terjadi bersamaan. Jika tidak ada kontraindikasi medis, penggantian hormon bisa membantu dalam kasus-kasus ringan. Pengobatan hormonal jangka pendek juga perlu dilakukan untuk menyiapkan pasien untuk operasi, terutama jika pasien telah menopause selama beberapa waktu, dan kulit vagina sangat tipis dan kering.


BISNIS ONLINE MODAL Rp.10.000 Penghasilan Jutaan !! Mungkinkah?? Klik disini

Menghindari berbagai penyebab lain yang berpengaruh akan membantu mencegah terjadinya prolaps Uteri-vagina.

Sayangnya, ketika pasien memeriksakan dirinya pada dokter kandungan, biasanya kondisinya sudah stadium lanjut sehingga diperlukan perawatan operasi.

Operasi untuk Prolaps Uteri-vagina.

Kecuali pada kondisi yang sangat parah pada derajat ketiga prolaps uteri, bisa dipertimbangkan untuk dilakukan konservasi kandungan. Kandungan tidak selalu harus dipotong!

Prosedur operasinya banyak, di antaranya yang paling umum adalah Kolporrafi sebelum dan/atau sesudah, reparasi Manchester, fiksasi sakro-spinous, prosedur laparoskopik, dan histerektomi vaginal. Sejenis simpul penguat mungkin diperlukan pada prosedur reparasi.

Jika terjadi SUI, maka diperlukan penyangga mid-urethral atau kolposuspensi (perut atau laparoskopik).

Baca Selengkapnya...

MALARIA TERSIANA ( Tertiana Malariae )

A. Pengertian

Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax) biasanya menginfeksi eritrosit muda yang diameternya lebih besar dari eritrosit normal. Bentuknya mirip dengan plasmodium Falcifarum, namun seiring dengan maturasi, tropozoit vivax berubah menjadi amoeboid. Terdiri dari 12-24 merozoitovale dan pigmen kuning tengguli. Gametosit berbentuk oval hampir memenuhi seluruh eritrosit, kromatinin eksentris, pigmen kuning. Gejala malaria jenis ini secara periodik 48 jam dengan gejala klasik trias malaria dan mengakibatkan demam berkala 4 hari sekali dengan puncak demam setiap 72 jam.



Dari semua jenis malaria dan jenis plasmodium yang menyerang system tubuh, malaria tropika merupakan malaria yang paling berat di tandai dengan panas yang ireguler, anemia, splenomegali, parasitemis yang banyak, dan sering terjadinya komplikasi.

B. Penyebab

Menurut Harijanto (2000), plasmodium vivax, merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria tertiana/ vivaks (demam pada tiap hari ke tiga).

v Karakteristik nyamuk

Menurut Harijanto (2000) malaria pada manusia hanya dapat ditularkan oleh nyamuk betina Anopheles. Lebih dari 400 spesies Anopheles di dunia, hanya sekitar 67 yang terbukti mengandung sporozoit dan dapat menularkan malaria. Di Indonesia telah ditemukan 24 spesies Anopheles yang menjadi vektor malaria.

Sarang nyamuk Anopheles bervariasi, ada yang di air tawar, air payau dan ada pula yang bersarang pada genangan air pada cabang-cabang pohon yang besar (Slamet, 2002, hal 103).

Karakteristik nyamuk Anopeles adalah sebagai berikut :

a. Hidup di daerah tropic dan sub tropic, ditemukan hidup di dataran rendah

b. Menggigit antara waktu senja (malam hari) dan subuh hari

c. Biasanya tinggal di dalam rumah, di luar rumah, dan senang mengigit manusia (menghisap darah).

d. Jarak terbangnya tidak lebih dari 2-3 km

e. Pada saat menggigit bagian belakangnya mengarah ke atas dengan sudut 48 derajat

f. Daur hidupnya memerlukan waktu ± 1 minggu

g. Lebih senang hidup di daerah rawa

C. Penularan dan Penyebaran Penyakit Malaria

Penularan penyakit malaria dari orang yang sakit kepada orang sehat, sebagian besar melalui gigitan nyamuk. Bibit penyakit malaria dalam darah manusia dapat terhisap oleh nyamuk, berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, dan ditularkan kembali kepada orang sehat yang digigit nyamuk tersebut.

Jenis-jenis vector (perantara) malaria yaitu:

§ Anopheles Sundaicus, nyamuk perantara di derah pantai

§ Anopheles Aconitus, nyamuk perantara malaria daerah persawahan

§ Anopheles Maculatus, nyamuk perantara malaria daerah perkembunan, kehutanan dan pegunungan.

Penularan yang lain melalui tranfusi darah, namun kemungkinannya sangat kecil.

D. Patofisiologi

Daur hidup spesies malaria pada manusia yaitu:

a. Fase seksual

Fase ini terjadi di dalam tubuh manusia (Skizogoni), dan di dalam tubuh nyamuk (Sporogoni). Setelah beberapa siklus, sebagian merozoit di dalam eritrosit dapat berkembang menjadi bentuk- bentuk seksual jantan dan betina. Gametosit ini tidak berkembang akan mati bila tidak di hisap oleh Anopeles betina. Di dalam lambung nyamuk terjadi penggabungan dari gametosit jantan dan betina menjadi zigote, yang kemudian mempenetrasi dinding lambung dan berkembang menjadi Ookista. Dalam waktu 3 minggu, sporozoit kecil yang memasuki kelenjar ludah nyamuk (Tjay & Rahardja, 2002, hal .162-163).

Fase eritrosit dimulai dan merozoid dalam darah menyerang eritrosit membentuk tropozoid. Proses berlanjut menjadi trofozoit- skizonmerozoit. Setelah 2- 3 generasi merozoit dibentuk, sebagian merozoit berubah menjadi bentuk seksual. Masa antara permulaan infeksi sampai ditemukannya parasit dalam darah tepi adalah masa prapaten, sedangkan masa tunas/ incubasi intrinsik dimulai dari masuknya sporozoit dalam badan hospes sampai timbulnya gejala klinis demam. (Mansjoer, 2001, hal. 409).

b. Fase Aseksual

Terjadi di dalam hati, penularan terjadi bila nyamuk betina yang terinfeksi parasit, menyengat manusia dan dengan ludahnya menyuntikkan “ sporozoit “ ke dalam peredaran darah yang untuk selanjutnya bermukim di sel-sel parenchym hati (Pre-eritrositer). Parasit tumbuh dan mengalami pembelahan (proses skizogoni dengan menghasilakn skizon) 6-9 hari kemudian skizon masak dan melepaskan beribu-ribu merozoit. Fase di dalam hati ini di namakan “ Pra -eritrositer primer.” Terjadi di dalam darah. Sel darah merah berada dalam sirkulasi lebih kurang 120 hari. Sel darah mengandung hemoglobin yang dapat mengangkut 20 ml O2 dalam 100 ml darah. Eritrosit diproduksi oleh hormon eritropoitin di dalam ginjal dan hati. Sel darah di hancurkan di limpa yang mana proses penghancuran yang di keluarkan diproses kembali untuk mensintesa sel eritrosit yang baru dan pigmen bilirubin yang dikelurkan bersamaan dari usus halus. Dari sebagian merozoit memasuki sel-sel darah merah dan berkembang di sini menjadi trofozoit. Sebagian lainnya memasuki jaringan lain, antara lain limpa atau terdiam di hati dan di sebut “ekso-eritrositer sekunder“. Dalam waktu 48 -72 jam, sel-sel darah merah pecah dan merozoit yang di lepaskan dapat memasuki siklus di mulai kembali. Setiap saat sel darah merah pecah, penderita merasa kedinginan dan demam, hal ini di sebabkan oleh merozoit dan protein asing yang di pisahkan. Secara garis besar semua jenis Plasmodium memiliki siklus hidup yang sama yaitu tetap sebagian di tubuh manusia (aseksual) dan sebagian ditubuh nyamuk.

E. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala yang di temukan pada klien dengan malaria adalah sebagai berikut:

Suatu serangan biasa dimulai secara samara-samar dengan menggigil, di ikuti berkeringat dan demam yang hilang timbul. Dalam 1 minggu, akan terbentuk pola yang khas dari serangan yang hilang timbul. Suatu periode sakit kepala atau rasa tidak enak badan, diikuti oleh menggigil. Demam berlangsung selama 1-8 jam. Setelah demam reda, penderita merasakan sehat sampai terjadi menggigil berikutnya. Pada malaria vivax, serangan berikutnya cenderung terjadi setiap 48 jam.

F. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan mikroskopis malaria

Diagnosis malaria sebagai mana penyakit pada umumnya didasarkan pada manifestasi klinis (termasuk anamnesis), uji imunoserologis dan ditemukannya parasit (plasmodium) di dalam penderita. Uji imunoserologis yang dirancang dengan bermacam-macam target dianjurkan sebagai pelengkap pemeriksaan mikroskopis dalam menunjang diagnosis malaria atau ditujukan untuk survey epidemiologi di mana pemeriksaan mikrokopis tidak dapat dilakukan. Diagnosis definitif demam malaria ditegakan dengan ditemukanya parasit plasmodium dalam darah penderita. Pemeriksaan mikrokropis satu kali yang memberi hasil negatif tidak menyingkirkan diagnosis deman malaria. Untuk itu diperlukan pemeriksaan serial dengan interval antara pemeriksaan satu hari.

Pemeriksaan mikroskropis membutuhkan syarat-syarat tertentu agar mempunyai nilai diagnostik yang tinggi (sensitivitas dan spesifisitas mencapai 100%).

· Waktu pengambilan sampel harus tepat yaitu pada akhir periode
demam memasuki periode berkeringat. Pada periode ini jumlah trophozoite dalam sirkulasi dalam mencapai maksimal dan cukup matur sehingga memudahkan identifikasi spesies parasit.

· Volume yang diambil sebagai sampel cukup, yaitu darah kapiler (finger prick) dengan volume 3,0-4,0 mikro liter untuk sediaan tebal dan 1,0-1,5 mikro liter untuk sedian tipis.

· Kualitas perparat harus baik untuk menjamin identifikasi spesies plasmodium yang tepat.

· Identifikasi spesies plasmodium

· Identifikasi morfologi sangat penting untuk menentukan spesies plasmodium dan selanjutnya digunakan sebagai dasar pemilihan obat.

b. QBC (Semi Quantitative Buffy Coat)

Prinsip dasar: tes floresensi yaitu adanya protein pada plasmodium yang dapat mengikat acridine orange akan mengidentifikasi eritrosit terinfeksi plasmodium. QBC merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan tabung kapiler dengan diameter tertentu yang dilapisi acridine orange tetapi cara ini tidak dapat membedakan spesies plasmodium dan kurang tepat sebagai instrumen hitung parasit.

c. Pemeriksaan imunoserologis

Pemeriksaan imunoserologis didesain baik untuk mendeteksi antibodi spesifik terhadap paraasit plasmodium maupun antigen spesifik plasmodium atau eritrosit yang terinfeksi plasmodium teknik ini terus dikembangkan terutama menggunakan teknik radioimmunoassay dan enzim immunoassay.

d. Pemeriksan Biomolekuler

Pemeriksaan biomolekuler digunakan untuk mendeteksi DNA spesifik parasit/ plasmodium dalam darah penderita malaria.tes ini menggunakan DNA lengkap yaitu dengan melisiskan eritrosit penderita malaria untuk mendapatkan ekstrak DNA.

G. Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya, dimana terjadi serangan demam dan menggigil secara periodik tanpa penyebab yang jelas. Dugaan malaria semakin kuat jika dalam waktu 1 tahun sebelumnya, penderita telah mengunjungi daerah malaria dan pada pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran limpa.

Untuk memperkuat diagnosis dilakukan pemeriksaan darah guna menemukan parasit penyebabnya. Mungkin perlu dilakukan beberapa kali pemeriksaan karena kadar parasit di dalam darah bervariasi dari waktu ke waktu. Pengobatan, komplikasi dan prognosis dari malaria ditentukan oleh jenis parasit penyebabnya.

H. Penatalaksanaan

Berdasarkan pemeriksaan, baik secara langsung dari keluhan yang timbul maupun lebih berfokus pada hasil laboratium maka dokter akan memberikan beberapa obat-obatan kepada penderita. Diantaranya adalah pemberian obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya membantu kesembuhan.

Sedangkan obat antimalaria biasanya yang dipakai adalah Chloroquine, karena harganya yang murah dan sampai saat ini terbukti efektif sebagai penyembuhan penyakit malaria di dunia. Namun ada beberapa penderita yang resisten dengan pemberian Chloroquine, maka beberapa dokter akan memberikan antimalaria lainnya seperti Artesunate-Sulfadoxine/pyrimethamine, Artesunate-amodiaquine, Artesunat-piperquine, Artemether-lumefantrine, dan Dihidroartemisinin-piperquine.

Penatalaksanaan malaria dapat diberikan tergantung dari jenis plasmodium, menurut Tjay & Rahardja (2002) antara lain salah satunya adalah :
Malaria Tersiana/ Kuartana

Biasanya di tanggulangi dengan kloroquin namun jika resisten perlu di tambahkan mefloquin single dose 500 mg p.c (atau kinin 3 dd 600 mg selama 4-7 hari). Terapi ini disusul dengan pemberian primaquin 15 mg /hari selama 14 hari)

I. Pencegahan

Orang-orang yang tinggal di daerah malaria atau yang mengadakan perjalanan ke daerah malaria bisa melakukan hal-hal berikut:

§ Menggunakan semprotan pembasmi serangga di dalam dan di luar rumah

§ Memasang tirai di pintu dan jendela

§ Memasang kawat nyamuk

§ Mengoleskan obat anti nyamuk di kulit

§ Mengenakan pakaian yang menutupi tubuh sehingga mengurangi daerah tubuh yang digigit nyamuk.

Beberapa hal yang perlu diingat mengenai malaria:

§ Obat-obat yang digunakan dalam tindakan pencegahan tidak 100% efektif

§ Gejalanya bisa timbul 1 bulan atau lebih setelah gigitan nyamuk

§ Gejala awalnya tidak spesifik dan seringkali disalahartikan sebagai influenza



BISNIS ONLINE MODAL Rp.10.000 Penghasilan Jutaan !! Mungkinkah?? Klik disini

§ Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting, terutama pada malaria falciparum, yang bisa berakibat fatal pada lebih dari 20% penderita.

Baca Selengkapnya...