Selamat datang teman, Kami harap bisa menikmati blog kami. Happy blogging ! .
Cek kembali jika kami sudah selesai dengan ini...
Silahkan Mengisi buku tamu untuk sekedar meninggalkan Jejak.. :)
Peluang bisnis anda

SPACE IKLAN

Space buat promosi halaman atau produk anda, minat hubungi kami..

Selengkapnya...
Title

Ibu Rumah Tangga yang Sukses

Selain Mahasiswa banyak juga loh ibu rumah tangga yang berhasil dengan mengikuti tips bisnis dari mba Dini Santi. Pasti senang bisa bantu ekonomi keluarga. Tetapi perjuangan Mba Dian ini ngga mudah awal-awalnya tp sekarang beliau sudah sukses dan bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.

Yuk lihat cerita sukses lainnya
Title

Tentang Akper IV

Angkatan yang mempunyai Seribu Satu Kisah Sedih, Senang, Susah bersama, saat dimana bisa menangis bersama, saat dimana bisa tersenyum bersama. Mempunyai motto kita selalu beda.

Read More
sukses dan sehat

Blog ini Penggemar Berat DBC-Network

Jelas banget dbc-network udah mengubah hidup saya, jadi melek IT, Dulu muncul pertanyaan gini "Waktu habis untuk ngantor? meeting? Capek di jalan? Tidak punya modal?" Bersama Oriflame di d’BC Network, Anda bisa mulai membangun bisnis dengan segala keterbatasan diatas! TAPI jangan dulu percaya kalo belum membaca kisah suksesnya yah

Kisah Sukses Lainnya

Tiket Nol Rupiah Yang Membuka Mata


"Mbak, kok bisa sering jalan-jalan, gimana sih caranya?" Begitu mention yang muncul di akun twitter saya. Jawaban simpelnya: "Caranya ya beli tiket, packing, terus berangkat." Terlalu tega nggak sih

Kenyataannya memang betul seperti itu. Saya dan keluarga bisa 'sering' traveling karena prioritas bersenang-senang kami memang untuk jalan-jalan. Anggaran kami jaga dari bahaya: ngopi, makan di luar, nonton bioskop, beli gadget terbaru, belanja sesuatu karena lucu, dan lain-lain. 

Memang tidak mudah mencari tiket murah, apalagi untuk kami berempat: saya, Si Ayah, Big A (12 tahun) dan Little A (6 tahun). Tiket promo selalu ada, tapi kalau dikalikan empat, tentu saja tidak murah lagi. Satu-satunya jalan adalah mencari tiket super promo alias tiket gratis. Untungnya ada Air Asia yang bisa kami andalkan untuk menjadi 'sponsor' perjalanan keluarga kami menjelajah Asia.

Tahun 2012, keluarga kami pulang kampung ke Surabaya. Setelah puas berkelana di Australia dan Selandia Baru, saya ingin mengajak anak-anak berkenalan dengan Asia. Sejak Air Asia mulai meluncurkan promosi Kursi Gratis, saya sudah mengincar destinasi-destinasi dengan penerbangan langsung dari Surabaya. Langkah awal tentu dengan langganan nawala (newsletter) dan mengikuti berita di akun Facebook dan Twitter agar selalu menjadi yang pertama tahu kalau ada tiket promo. Usaha dikit lah ya. Ndilalah-nya (lucky me), saya berhasil mengamankan tiket nol rupiah tiga kali: ke Bali, Johor Bahru dan Penang.

Ternyata tiga perjalanan tersebut tidak sekedar keren-kerenan bisa jalan-jalan (ke luar negeri) dengan ongkos irit. Tiga destinasi ini ternyata membuka mata kami, terutama The Precils, anak-anak kami, untuk melihat Asia, dunia yang berbeda dari yang selama ini mereka saksikan di Australia. 

Little A di penerbangannya yang ke-19
Bali, April 2013 

Tiket nol rupiah untuk Surabaya - Denpasar ini berhasil saya dapat setahun sebelumnya, ketika kami masih tinggal di Sydney, dan koneksi internet masih 10x lipat lebih cepat. Tanpa masuk waiting room, saya dengan cepat menemukan tanggal ketika tiket pergi dan pulangnya 'gratis'. Jangan kaget, waktu itu saya hanya bayar Rp 5000 per tiket. Jadi total untuk empat orang cuma 40 ribu. Yay! Waktu itu saya pikir, kalau toh tahun depan terjadi apa-apa dan liburan kami batal, saya tidak rugi-rugi amat.

Ini pertama kali kami sekeluarga naik Air Asia dan penerbangan Little A-waktu itu 4 tahun-yang ke sembilan belas (ya, saya mencatat hal-hal kecil semacam itu). Pertama kali juga kami terbang tanpa bagasi. Tinggal lenggang kangkung ke bandara karena saya sudah web check in dan mencetak sendiri boarding pass. Omong-omong, pajak bandara jatuhnya lebih mahal daripada tiket kami :p

Di Bali, Little A dan Big A berkenalan kembali dengan negeri dan bangsanya. Mendarat di bandara Ngurah Rai, kami disambut kepulan asap rokok. Lalu kami dibawa sopir yang cekatan menikung di gang-gang kecil di daerah Canggu, menghindari jalan yang ditutup untuk upacara. Di kanan kiri jalan, kami masih bisa melihat sisa-sisa hiasan perayaan Galungan. Di beberapa ruas jalan, kami menyaksikan anak-anak bule telanjang dada yang senang banget bisa berdiri di atas sepeda motor yang dikendarai Bapaknya. Negara bebas, hey? The Precils tentu masih ingat peraturan di Australia: anak-anak harus 'diikat' di car seat di kursi belakang mobil.

Setelah liburan singkat menikmati tenangnya Canggu dan ramainya Kuta, Selasa pagi kami pulang. Dari bandara Juanda, anak-anak langsung kembali belajar. Berangkat sekolah naik pesawat terbang? Like a boss! :D


Johor Bahru, Maret 2014

Johor Bahru tidak bisa dipisahkan dari Legoland, dan memang hanya itu tujuan kami ke sana. Saya mengincar tiket penerbangan langsung SUB - JHB ketika promo Kursi Gratis April 2013 dan mendapatkan tiket 0 rupiah untuk penerbangan tahun depan. Tiket Rp 0 bukan berarti kita nggak bayar sama sekali ya. Penumpang masih harus membayar pajak dan fuel surcharge. Alhasil, total harga tiket SUB - JHB pp per orang Rp 400.000.

Kami bersenang-senang di Legoland, apalagi diundang menginap gratis di hotel Legoland yang seperti kastil, dengan keping-keping lego yang bertebaran di mana-mana. Kami berempat fans berat Lego, jadi mabuk berat belanja di obralan, bermain di lobi hotel, theme park, water park, bahkan di restorannya.

Pulangnya, melewati jalan bebas hambatan yang cukup sepi, dengan pemandangan semak belukar dan tanah gersang, saya menyatakan kekaguman pada pemkot Johor Bahru yang bisa membuat daerahnya dikunjungi oleh banyak wisatawan, bahkan dari luar negeri. Saya tantang Big A dengan pertanyaan, "Apa yang kamu lakukan seandainya kamu jadi walikota, agar kotamu banyak dikunjungi orang, Big A?"

Air Asia di bandara Senai, Johor Bahru
Penang, April 2014

Tiket nol rupiah yang satu ini saya dapatkan saat promo Oktober 2013. Termasuk pajak dan surcharge, kami habis sekitar Rp 2 juta untuk tiket SUB - PEN berempat, atau Rp 500 ribu per orang pp. Harga normal sekitar Rp 750.000 sekali jalan. Percayalah kalau tiket 0 rupiah selalu lebih murah. Apalagi ini tanggalnya pas libur paskah.

Ngapain ke Penang? Selain karena ada terbang langsung dari Surabaya dan jatuhnya lebih murah daripada tiket domestik, juga karena Penang menawarkan paket komplit sebagai tujuan wisata: wisata kota, seni, sejarah, pantai dan kuliner. Masing-masing dari kami bisa dapat bagian yang kami senangi.

Di kota Georgetown yang panasnya melebihi Surabaya ini, anak-anak belajar bagaimana orang-orang dari ras yang berbeda bisa tinggal dengan harmoni di kota ini. Kami belajar sejarah kota ini di museum interaktif Made In Penang yang menyenangkan, tapi terutama kami belajar dari mencicipi makanan mereka dan merasakan keramahan pemasaknya. Roti canai dari India, char kway teow dari orang Tiongkok, dan ayam kicap dari orang Melayu. Berbeda-beda tapi tetap sama lezatnya.

Eat like a local. Penang street food, siapa takut?
Saya masih akan terus membawa The Precils menjelajah karena setiap pengalaman traveling akan membuka mata mereka, bahwa dunia itu luas. Anak-anak yang sering berkenalan dengan sisi dunia yang lain juga akan lebih toleran menghargai perbedaan dan mensyukuri kenyamanan yang mereka miliki di rumah. Saya masih sanggup bersabar menanti peluang dan segera menyambar kalau ada kesempatan tiket murah untuk berempat :)

Hanya saja, sekarang ini saya masih belum tahu, kalau nanti jadi menang traveling ke Nepal *fingers crossed*, siapa yang mesti saya ajak? Si Ayah, Little A atau Big A?

~ Ade Kumalasari (The Emak)

ps: tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog 10 Tahun AirAsia Indonesia


Baca Selengkapnya...

Persyaratan Umum dan Khusus Penerimaan CPNS 2014

Berikut saya share persyaratan-persyaratan apa saja yang perlu diketahui calon pelamar untuk penerimaan CPNS 2014 ini, penerimaan CPNS 2014 ini pada umumnya syarat-syarat itu adalah sebagai berikut{


1. Warga Negara Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap;
3. Tidak dalam kedudukan sebagai pengurus/anggota partai politik;
4. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS/Anggota TNI/POLRI maupun sebagai pegawai swasta;
5. Tidak berkedudukan sebagai CPNS/PNS;
6. Sehat jasmani dan rohani;
7. Bersedia ditempatkan di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah;
8. Usia pada tanggal 1 Oktober 2014:
a. Minimal 18 tahun (lahir tanggal 1 Oktober 1996 atau sebelumnya);
b. Maksimal 25 tahun (lahir tanggal 1 Oktober 1989 atau sesudahnya) untuk SMK Kehutanan;
c. Maksimal 26 tahun (lahir tanggal 1 Oktober 1988 atau sesudahnya) untuk Diploma 3 (D-3);
d. Maksimal 30 tahun (lahir tanggal 1 Oktober 1984 atau sesudahnya) untuk Sarjana (S-1);
e. Maksimal 33 tahun (lahir tanggal 1 Oktober 1981 atau sesudahnya) untuk Pasca Sarjana (S-2).
9. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK):
a. Untuk Diploma (D-3) minimal 2,75 dari skala 4 dengan program studi terakreditasi A atau B;
b. Untuk Sarjana (S-1) minimal 2,75 dari skala 4 dengan program studi terakreditasi A atau B; dan
c. Untuk Pasca Sarjana (S-2) 3,00 dari skala 4 dengan program studi terakreditasi A atau B.

10. Khusus jabatan Polisi Kehutanan memiliki persyaratan tambahan sebagai berikut:
a. Memiliki tinggi badan 165 cm (untuk laki-laki) dan 155 cm (untuk perempuan) dengan Indek Massa Tubuh (IMT) normal/ideal; dan
b. Tidak buta warna, tidak berkaca mata dan tidak cacat badan.


Persayaratan Khusus

beberapa instansi memberikan persyaratan khusus, jadi penting untuk membaca persyaratan dengan teliti untuk masing-masing instansi
persyaratan khusus itu seperti:

a. Diutamakan Lulus Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang dibuktikan dengan Nomor SK dari Badan Akreditasi dan tertera pada ijazah/transkrip nilai.
b. Diutamakan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,00 dibuktikan dengan salinan Transkrip Nilai Akhir.
c. Diutamakan memiliki skor TOEFL ≥ 550.
d. Bagi lulusan Perguruan Tinggi di Luar Negeri, ijazah harus mendapat pengesahan dari Ditjen Pendidikan Tinggi disertai dengan konversi IPK ke dalam skala 4.


demikian persyaratan untuk penerimaan CPNS 2014 semoga bermanfaat, info lebih lanjut silahkan kunjungi web panselnas.menpan.go.id

salam hangat dari ikhsan untuk pembaca setia akperku.blogspot.com
Baca Selengkapnya...

CPNS 2014 untuk Perawat di KEMENPORA

Penerimaan CPNS 2014 ini merupakan ajang teman-teman untuk menunjukkan kemampuan bersaing secara sehat terutama teman-teman sejawat,

untuk pendaftaran CPNS 2014 ini bukan hanya pada sebatas KEMENTRIAN KESEHATAN saja namun beberapa kementrian pun membuka lowongan untuk berkarir sebagai pegawai negeri sipil tahun 2014 salah satunya yaitu Kementrian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA).

untuk formasi yang dibutuhkan cukup banyak yaitusekitar 37 Formasi untuk perawat, so teman-teman batas pendaftaran online hingga 3 September jika ada yang minat silahkan daftar.
berikut formasinya

1. Perawat Pertama (S1 Keperawatan+Ners) dibutuhkan = 5
2. Perawat Pelaksana (DIII Keperawatan) dibutuhkan = 25
3. Perawat Anastesi Pelaksana (DIII Keperawatan Anastesi) dibutuhkan = 2
tambahan info tenaga kesehatan Analis
4. Analis Kesehatan (DIII Analis Kesehatan dibutuhkan = 2

untuk teman-teman berlatih sistem Ujian CAT silahkan buka klikdisini
tata cara pendaftaran silahkan kunjungi http://panselnas.menpan.go.id

Demikian informasi pendaftaran CPNS 2014 dengan kualifikasi pendidikan Perawat semoga sukses
dalam hangat dari Ikhsan untuk pembaca setia akperku.blogspot.com





TRIK LULUS UJIAN CPNS 2014



Baca Selengkapnya...

Penerimaan CPNS 2014 KEMENHUT untuk wilayah penempatan Manokwari, Papua Barat

Akhirnya teman-teman yang berada di Manokwari berkesempatan bersaing di ajang penerimaan CPNS 2014, berikut saya rangkum formasi-formasi apa saja yang dibutuhkan untuk wilayah penempatan khususnya di Manokwari , sistem ujian CAT teman-teman bisa berlatih disini . Penerimaan CPNS 2014 ini dibuka pada tanggal 20 Agustus sampai dengan 3 September dan penting

P E N T I N G YANG TEMAN-TEMAN PERLU KETAHUI:

1. UJIAN DENGAN C.A.T.:
Seleksi Penerimaan CPNS 2014 secara Nasional dilaksankan dengan ujian/test menggunakan C.A.T. (Computer Assisted Test). Info dapat dibaca di Website Kemenpan & RB (http://www.menpan.go.id/berita-terkini/1513)
2. PERSYARATAN UMUM: Sebagaimana diatur dalam PP Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil, serta memenuhi persyaratan kualifikasi pendidikan sesuai lowongan formasi yang diminati.
3. ALAMAT E-MAIL: Seleksi Penerimaan CPNS 2014 hanya dapat diikuti melalui tahap pendaftaran di Portal ini, untuk itu calon pendaftar wajib memiliki alamat surat elektronik yang masih berlaku (email).
4. PENGISIAN DATA PRIBADI HARUS AKURAT: Semua informasi/data pribadi yang diisikan dalam formulir pendaftaran disini harus akurat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri atau merugikan pihak lain serta diberikannya sanksi hukum dikemudian hari. Calon peserta hanya dapat mendaftar 1 (satu) kali di portal ini (hanya mempunyai 1 kali kesempatan mengikuti test di salah satu instansi).
Calon peserta dapat memilih 3 (tiga) formasi jabatan, yang kualifikasi pendidikannya sama pada instansi yang telah diputuskan/dipilih oleh calon peserta.

5. PERSYARATAN KHUSUS/TAMBAHAN : Terdapat instansi tertentu yang menambahkan persyaratan khusus. Untuk itu, harap dibaca secara cermat dan teliti.
6. CERMAT dan TELITI : Harap mencermati setiap keterangan/instruksi/pemberitahuan/peringatan yang muncul di halaman-halaman pendaftaran ini.
7. GRATIS : Penerimaan CPNS Tahun 2014 tidak dipungut biaya mulai dari pendaftaran s/d pengumuman hasil kelulusan.

Berikut beberapa Formasi dengan rencana penempatan Manokwari, Papua Barat
(Kualifikasi pendidikan) (Jumlah Formasi) (rencana penempatan)
1. S1 Akutansi (1) (Subbag Tata Usaha pada BP2HP Wilayah XVIII di Manokwari)
2. S1 Kehutanan (1) (Seksi Sertifikasi Tenaga Teknis pada BP2HP Wilayah XVIII Manokwari)
3. S1 Pendidikan Bimbingan Konseling (1) (Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Manokwari)
4. S1 Matematika (1) (Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Manokwari)
5. S1 Pendidikan Olahraga (1) (Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri Manokwari)
6. SMK Kehutanan (4) (Seksi Pemolaan Kawasan Hutan, Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVII Manokwari)
7. DIII Akutansi (1) (Sub Bagian Tata Usaha Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XVII Manokwari)
8. DIII Managemen/Akutansi (1) (Subbag Tata Usaha pada BP2HP Wilayah XVIII di Manokwari)
9. SMK Kehutanan (2) (Balai Penelitian Kehutanan Manokwari)

untuk pendaftaran silahkan klik panselnas.menpan.go.id

Tolong klik share untuk yang diwilayah Manokwari
Salam hangat dari Ikhsan buat teman-teman pembaca setia akperku.blogspot.com


Baca Selengkapnya...

Pengalaman Terbang Dengan Air New Zealand

Disclaimer:
This trip is paid by Tourism New Zealand. 
But all opinions expressed by me are 100% authentic and written in my own words.

Dulu, ketika kami sekeluarga jalan-jalan keliling Pulau Selatan Selandia Baru, saya menghindari perjalanan dengan pesawat domestik. Mengingat pengalaman naik pesawat domestik di Australia yang lumayan repot. Tapi, setelah saya mengalami sendiri selo-nya naik pesawat Air New Zealand dari Christchurch ke Nelson pp, saya nggak akan ragu mengajak Precils terbang antar kota-kota di New Zealand, lain kali kalau berkunjung ke sini lagi.

Bulan Juni lalu, saya memenangkan lomba foto dengan hadiah jalan-jalan ke New Zealand. Hadiahnya untuk satu orang, tapi saya ditemani jurnalis dari The Jakarta Post, penyelenggara lomba. Kami diundang oleh Tourism Nelson Tasman untuk mengeksplorasi kecantikan alamnya. Dari Jakarta ke Christchurch kami naik Singapore Airlines, transit di Changi, Singapura. Dari Christchurch ke Nelson, kami naik pesawat domestik Air New Zealand.

Transit di Christchurch Airport
Pesawat SQ yang saya tumpangi mendarat di Christchurch Airport jam 9.30 pagi waktu setempat. Saya masih punya waktu sekitar dua setengah jam sampai penerbangan berikutnya ke Nelson, jam 12.10. Imigrasi berhasil saya lewati dengan mulus. Seperti biasa, petugas menanyakan apa maksud kedatangan saya ke NZ: diundang Pemda Nelson untuk jalan-jalan. Saya perlihatkan itinerary dari mereka, dan si petugas menimpali, "Wah, asyik banget acaramu. Selamat jalan-jalan ya." Custom Selandia Baru yang ketat pun berhasil saya lewati. Saya hanya memperlihatkan beberapa oleh-oleh dari kulit dan kayu (wayang-wayangan kecil dan pembatas buku) yang tentu saja diloloskan. Saya tidak membawa makanan sama sekali, jadi gampang lolos.


Tidak ada yang menjemput saya di Christchurch. Teman jurnalis yang mestinya terbang bersama saya pun ketinggalan pesawat di Jakarta (haduh!). Jadi saya ngider sendirian di bandara Christchurch. Biar nggak ribet bawa-bawa koper besar, saya cek in dulu si bagasi ini. Dari Tourism New Zealand (TNZ) saya cuma dibekali e-ticket. Celingak-celinguk mencari konter cek in, ternyata tidak menemukan konter yang melayani penumpang kelas ekonomi. Pelayanan cek in untuk kelas ekonomi digantikan oleh mesin yang mirip-mirip mesin ATM ini.

Saya pun mencoba self check in dengan mesin. Ternyata gampang kok, tinggal memasukkan kode booking. Si mesin ini pintar, langsung tahu saya siapa, dari mana mau ke mana. Ya iya lah. Mesin ini kemudian mencetakkan stiker bagasi yang harus saya pasang sendiri di pegangan tas (ada petunjuknya). Setelah itu, tas harus saya taruh sendiri di ban berjalan (bag drop) yang langsung menuju pesawat. Di dekat mesin cek in juga ada timbangan. Awas, bukan buat orang, tapi buat menimbang bagasi. Mungkin kalau bagasinya kelebihan berat (maksimal 23kg), para penumpang diharapkan membayar sendiri atau bagaimana, saya kurang tahu. Tapi sistem cek in dengan mesin ini mengasumsikan penumpang jujur semua. Dan memang begitu sepertinya penduduk New Zealand ini.

Setelah sukses melepaskan beban berat alias si koper, saya cari-cari kamar mandi. Sebenarnya saya bukan orang yang hobi mandi. Tapi karena di itinerary dianjurkan mandi di bandara, saya manut-manut saja. Malu juga mau ketemu perwakilan turisme Nelson tapi masih muka bantal begini. Saya menemukan fasilitas mandi di toilet untuk orang difabel. Saya cari-cari di toilet perempuan tidak ada kamar mandinya. Untuk memastikan, saya pun bertanya ke petugas airport, boleh nggak mandi di situ. Si petugas malah tertawa, ya boleh-boleh saja, ditaruh di situ karena jarang dipakai orang kok. Saya pun berjanji akan mandi secepat mungkin, jaga-jaga kalau ada orang disabel yang perlu toilet.

Tapi susah berhenti ya kalau mandinya pakai air panas dengan pancuran yang kencang. Di sana juga telah disediakan sabun mandi gratis yang cukup wangi. Saya bawa handuk andalan saya: microfibre towel dari Kathmandu yang lembut tapi gampang kering kembali.

e-ticket dan boarding pass yang dicetak sendiri di mesin

Setelah seger kembali, saya tidak minder nongkrong di lounge keberangkatan yang penampakannya lebih mirip kafe itu. Omong-omong, tidak ada pemeriksaan keamanan apapun untuk penerbangan domestik. Hanya ada pernyataan bahwa penumpang tidak membawa barang-barang berbahaya ketika cek in di mesin. Orang sini baik-baik.

Karena masih kenyang dari sarapan di pesawat, saya nggak jajan apapun. Saya sempatkan jalan-jalan ke lounge keberangkatan internasional di lantai atas. Di sana ada toko Relay yang menjual buku, stasioneri, camilan dan suvenir termasuk kartupos. Bagusnya, toko ini juga menjual perangko, termasuk untuk tujuan internasional. Sebelum pulang kembali ke tanah air, saya sempat mengirim kartupos ke beberapa follower @travelingprecil. Tinggal cemplungin ke kotak pos yang ada di depan toko.

Lima belas menit sebelum jadwal pesawat berangkat, kami dipersilakan boarding, dengan berjalan langsung menuju pesawat, tanpa garbarata. Sepanjang jalan menuju pesawat, para penumpang saling sapa, tampaknya semua orang kenal semua orang. Seperti dengan tetangga yang pulang kampung bareng.


Untuk penerbangan selama 50 menit ini, kami naik pesawat Bombardier Q300  yang kursinya hanya ada 50. Ya, memang seperti naik bus karena penumpangnya juga saling kenal semua, kecuali saya. Pesawat ini punya dua baling-baling di kanan kiri. Saya yang duduk dekat jendela bisa melihat dengan jelas ketika roda pesawat meninggalkan landasan dan ketika nanti kembali mendarat di landasan. Tapi meski terbang dengan pesawat kecil, penerbangan tetap nyaman. Tidak ada guncangan yang berarti, meski kami harus selalu memakai sabuk pengaman. Lucunya, di bawah kursi tidak tersedia live vest. Sebagai gantinya, dalam keadaan darurat, kursi pesawat bisa diambil dan digunakan sebagai pelampung.

Pramugari di Air New Zealand ramah-ramah, seperti kebanyakan Kiwi lainnya. Di pesawat, kami hanya diberi air putih dan permen (kalau mau). Pramugari berkeliling membawa teko air putih dan menyelipkan permen serta gelas-gelas plastik kecil di kantung apronnya. Saya sebenarnya pengen menyimpang gelas plastik dengan tulisan Air New Zealand tersebut untuk kenang-kenangan. Tapi karena bule ganteng yang duduk di sebelah saya mengembalikan gelas miliknya ke pramugari, seraya menatap saya seolah bilang, "Balikin gih," saya jadi mengurungkan niat.
 
Karena tidak terbang terlalu tinggi, saya selalu bisa melihat pemandangan lanskap New Zealand dari balik jendela. Awalnya lanskap pesisir timur, kemudian dilanjutkan dengan gunung-gunung yang ujungnya berselimut salju, negeri middle earth yang indah.



Bandara Nelson lebih kecil, hanya punya satu boarding gate yang juga menjadi arrival gate. Bandara ini tidak punya ban berjalan, bagasi penumpang disajikan langsung dari troli besarnya di luar bandara. Area cek in juga kecil, hanya ada satu petugas dan dua mesin cek in. Tidak ada pemeriksaan apapun di bandara ini.

Ketika ada pengumuman bahwa pesawat terlambat, tidak ada kepanikan atau gerutu dari penumpang. Orang-orang sini memang santai ya? Ketika kami mendarat di Christchurch, dalam perjalanan pulang dari Nelson, pramugari dengan nada ceria mengumumkan: "Selamat datang di Christchurch. Bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan ke Queenstwon, ups, maaf, kalian ketinggalan pesawat. Sila menunggu penerbangan selanjutnya. Tapi buat yang ingin melanjutkan terbang ke Dunedin, selamat! Ini pesawat yang akan terbang ke sana, jadi sila menunggu di sini. Terima kasih sudah terbang dengan Air New Zealand." Hehehe, santai poool.

Tiket saya ini dibelikan oleh TNZ seharga NZD 398, untuk penerbangan CHC-NSN pp. Tentu saja itu tarif full price. Untuk mencari harga promo, Air New Zealand bagi-bagi tiket murah tiap hari di website Grab A Seat.

Untuk yang pengen naik Air New Zealand, bisa naik untuk penerbangan domestik NZ atau penerbangan internasional dari Australia. Cek rute terbang di website resmi mereka. Sayangnya, hanya ada penerbangan musiman dari Bali menuju Auckland, itu pun tidak bisa dipesan langsung ke website-nya. Saya intip untuk penerbangan Auckland - Denpasar pp, tarifnya sekitar NZD 1200, dengan lama penerbangan 8 sampai 9 jam. Yang tertarik naik pesawat ini atau sekedar membandingkan tarifnya, bisa menghubungi kantornya di Bali di nomor +62-361 7841659.

Setelah tahu selonya penerbangan domestik di NZ ini, saya jadi pengen segera ajak anak-anak kembali ke sini. Ya, keramahan dan indahnya New Zealand selalu bikin pengen balik lagi.

Cek in di bandara Nelson

~ The Emak

Baca juga: 
Berburu Tiket Pesawat Murah ke New Zealand 
Pengalaman The Precils Naik Emirates (Christchurch - Sydney) 
Terbang Ke New Zealand Dengan Singapore Airlines 
Tips Merencanakan Perjalanan Ke New Zealand Baca Selengkapnya...