Penampakan Canon S 95 |
- Lensa:anda harus tahu seberapa wide lensa yang dimiliki sebuah kamera poket. Kamera poket yang memiliki lebar lensa minimal 24mm sudah ideal.
- Resolusi: berapa megapixel kemampuan kamera poket? Resolusi memang menunjang kualitas foto, namun perlu diingat: Kamera poket dengan resolusi tinggi tidak selalu lebih bagus daripada kamera dengan resolusi lebih rendah.
- memori card: Rata-rata kamera poket menggunakan SD card, namun ada beberapa merk yang menggunakan memori card khusus.
- Baterei: Berapa lama ketahanan batereinya dan anda harus tahu berapa harga baterei cadangan.
- Reputasi merk: cari tau dulu apakah si doi expert dalam hal per-poket-an.
- Garansi: Cari tahu berapa lama garansi dan tentu pahamin syarat&ketentuan garansi tersebut.
- Body: gemuk atau langsing sangat tergantung selera. Semakin langsing makin fleksibel naruhnya di saku. Biasanya kamera poket yang badannya gemuk mempunyai fitur yang lebih komplit.
- Image Sensor. Kamera poket saat ini rata-rata memiliki resolusi tinggi. Resolusi tinggi bisa menunjang kualitas foto (tapi tidak selalu). Saya sarankan pilih yang di atas 10 Mega Pixel
- Lens. Patokan wide atau tidaknya lensa harus dilihat dari angka yang saya lingkari, jangan baca yang 5.2 (W) - 26.0 (T) mm. 24 (W) - 120 (T) mm artinya lensa kamera ini mempunyai zoom 24mm - 120mm. Lensa dengan sudut lebar akan memudahkan para traveler dalam mengabadikan foto landscape. Saya sarankan untuk membeli yang 24mm.
- Focusing Range. Jarak fokus ini berkaitan dengan kemampuan macro kamera poket. Semakin dekat kemampuan focusing, makin keren pula foto-foto makro anda. Saya saran pilih yang mempunyai jarak makro 3 cm sampai 10 cm.
- ISO. Rata-rata kamera poket memiliki kepekaan sensor (ISO) terendah di angka 80-100. ISO 80-100 cocok untuk motret landscape karena grain-nya halus, sedang ISO tinggi seperti 3200 cocok untuk motret malam hari (dengan grain kasar sebagai konsekuensinya).
- Shutter. Kamera yang memiliki shutter speed di atas 10 detik memiliki kemampuan untuk blub di mode M (manual).
- Flash. Harus ada mode flash Off, mode ini akan menghasilkan foto lebih natural.
- Shooting Mode. Wajib ada huruf M di spec-list. Dengan mode M anda akan mendapat hasil foto yang sesuai dengan kemauan anda dalam hal pencahayaan.
- Continuous Shooting. Seberapa cepat kamera poket menangkap gambar dalam 1 detik. Pastikan anda memilih kamera dengan kemampuan lebih dari 1 shot per detik.
- Data Type. Berhubungan dengan kualitas file yang di capture kamera. Pastikan beli kamera yang memiliki file RAW.
- Dimensions. Lihat seberapa gemuk kamera poket yang akan anda beli. Makin tipis makin handy.
- Weight. Kamera poket yang berat terkadang kurang nyaman dibawa traveling. Saya sarankan pilih yang tipis dan muat di saku.
- Harga 600 ribu - 1,5 juta termasuk kelas low-end. Untuk kelas ini saya rekomendasikan Canon PowerShot A2300 IS.
- Harga 1,5 juta - 3 juta termasuk dalam middle-end. Kalau punya duit 3 juta saya akan beli Panasonic Lumix DMC-TZ20
- Harga 3 juta - 5 juta termasuk high-end. Saya sekarang memakai canon s95. Seri terbarunya, Canon s100 saya rekomendasikan untuk para traveler.
- Harga 5 juta ke atas untuk para profesional dan kolektor. Andai saja duit saya cukup, saya bakal beli Leica D-Lux5 atau FujiX100 :)
Beli kamera poket adalah investasi berharga. Kamera poket akan membekukan moment anda selama traveling berupa foto dan foto akan bersua sejuta cerita kan. Bagi para traveler, middle-end dan high-end adalah pilihan terbaik. Semoga bermanfaat. 2w_^
Radityo, kontributor The Traveling Precils, adalah mahasiswa Photomedia di CATC Design School, Sydney. Untuk mendapatkan tips dan trik fotografi lainnya, kunjungi blog Radityo di http://fototiptrik.blogspot.com.au