Selamat datang teman, Kami harap bisa menikmati blog kami. Happy blogging ! .
Cek kembali jika kami sudah selesai dengan ini...
Silahkan Mengisi buku tamu untuk sekedar meninggalkan Jejak.. :)
Peluang bisnis anda

SPACE IKLAN

Space buat promosi halaman atau produk anda, minat hubungi kami..

Selengkapnya...
Title

Ibu Rumah Tangga yang Sukses

Selain Mahasiswa banyak juga loh ibu rumah tangga yang berhasil dengan mengikuti tips bisnis dari mba Dini Santi. Pasti senang bisa bantu ekonomi keluarga. Tetapi perjuangan Mba Dian ini ngga mudah awal-awalnya tp sekarang beliau sudah sukses dan bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.

Yuk lihat cerita sukses lainnya
Title

Tentang Akper IV

Angkatan yang mempunyai Seribu Satu Kisah Sedih, Senang, Susah bersama, saat dimana bisa menangis bersama, saat dimana bisa tersenyum bersama. Mempunyai motto kita selalu beda.

Read More
sukses dan sehat

Blog ini Penggemar Berat DBC-Network

Jelas banget dbc-network udah mengubah hidup saya, jadi melek IT, Dulu muncul pertanyaan gini "Waktu habis untuk ngantor? meeting? Capek di jalan? Tidak punya modal?" Bersama Oriflame di d’BC Network, Anda bisa mulai membangun bisnis dengan segala keterbatasan diatas! TAPI jangan dulu percaya kalo belum membaca kisah suksesnya yah

Kisah Sukses Lainnya

Psikodinamika Gangguan Pola Pikir

Psikodinamika Gangguan Pola Pikir dalam materi dibagi menjadi Rentan Respon, Tanda dan gejala, faktor-faktor yang mempengaruhinya dan DAmpak.

Penjelasasan tentang psikodinamika, selengkapnya






a.      Rentang respon
      Gejala psikologis dikelempokkan dalam lima kategori utama fungsi otak : kognisi, persepsi, emosi, perilaku, dan sosialisasi, yang juga saling berhubungan.
Rentang Respon Neurologis
Respon Adaptif                                                      Respon Maladaptif
§ Pikiran logis
§ Pikiran kadang menyimpang
§ Kelainan fikiran/delusi
§ Persepsi akurat
§ Ilusi
§ Halusinasi
§ Emosi konsisten dengan pengalaman
§ Reaksi emosi berlebihan atau kurang
§ Kesulitan untuk
 memproses  emosi
§ Prilaku sesuai
§ Prilaku ganjil atau tak lazim
§ Ketidak aturan perilaku
§ Hubungan sosial
§ Menarik diri
§ Isolasi Sosial
Text Box:  (Gail W. Stuart, 2007 : 241)

b.      Tanda dan gejala
1)      Tidak dapat membedakan persepsi dalam hal kontek realita
2)      Sikap curiga dan bermusuhan
3)      Merusak diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
4)      Tidak dapat membedakan hal yang nyata dantidak nyata
5)      Tidak dapat memusatkan perhatian atau konsentrasi
6)      Pembicaraan kacau, kadang tidak masuk akal
7)      Menarik diri
8)      Sulit membuat keputusan
9)      Ketakutan
10)  Mudah tersinggung, jengkel dan marah
11)  Menyalahkan diri sendiri / orang lain
12)  Mata merah kadang pucat
13)  Ekspresi wajah tegang
14)  Tekanan darah meningkat
15)  Nafas terengah-engah
16)  Nadi cepat
17)  Banyak keringat
Blueler membagi gejala-gejala schizophrenia menjadi 2 kelompok yaitu primer dan sekunder. Gejala-gejala primer : Gangguan proses pikiran, gangguan afek dan emosi, gangguan kemauan, gejala Psikomotor. Dan gejala-gejala sekunder : Waham, halusinasi.
    (W.F. Maramis, 2005 : 218)
c.       Faktor-faktor yang mempengaruhi
      Faktor predisposisi :
1)      Genetik : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan system syaraf yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaftif
2)      Neorobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbic
3)      Neorotransmiter : abnormalis pada dopamine, serotonin dan glutamate
4)      Virus paparan virus influenza pada trimester III
5)      Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
Faktor presipitasi :
1)      Proses pengolahan informasi yang berlebihan
2)      Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal
3)      Adanya gejala pemicu
d.      Dampak kerusakan terhadap Kebutuhan Dasar Manusia
1)      Kebutuhan aktivitas sehari-hari
                     Mekanisme pertahanan diri yang tidak efektif menyebabkan  individu menarik diri dari lingkungan sehingga menurunkan keinginan individu untuk melakukan aktivitas dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2)      Kebutuhan nutrisi
                  Seseorang yang mengalami waham dapat menyebabkan terjadinya perubahan proses fikir, dimana perasaannya selalu menolak sesuatu yang tidak dianggap akan membahayakan dirinya atau mengancam dirinya. Sehingga menyebabkan klien menolak makan dan berat badannya menurun.
3)      Kebutuhan eliminasi
   Demikian halnya seperti  kebutuhan dasar lainnya klien mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan eleminasi BAB/BAK biasanya klien mengalami obstipasi karena kekurangan cairan dan makanan yang masuk dan selain itu sikarenakan sedikitnya pergerakan mengenai output klien masih mengontrol karena sesuai dengan intakenya, biasanya dilakukan dengan wajar.
4)      Kebutuhan perawatan diri
                  Klien dengan gangguan jiwa hampir semuanya mengalami defisit perawatan diri hal ini disebabkan  karena ketidaktahuan dan ketidakberdayaan  yang berhubungan dengan keadaannya sehingga terjadilah  defisit perawatan diri.
5)      Kebutuhan isturahat tidur
                  Pada klien dengan gangguan kelainan  jiwa ada kalanya mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur, sehingga lupa istirahat, atau karena terlalu asik alam perasaannya dimana terjadi gangguan emosi yang disertai gejala mania atau depresi.
6)      Kebutuhan rasa aman
Dengan adanya gangguan proses pikir, dapat menimbulkan prilaku berbahaya atau menyerang, merasa dirinya tidak berharga dan tidak berguna dapat menyebabkan individu merasa tidak aman dan curiga terhadap orang lain  disekitarnya.
7)      Kebutuhan mencintai dan dicintai
                     Individu tidak dapat mencintai orang lain karena adanya perasaan curiga, takut tidak diterima atau ditolak.
8)      Kebutuhan harga diri
                        Masalah yang tidak terselesaikan dapat menimbulkan stress, kecemasan yang meningkat, sehingga terjadi penurunan harga diri.
9)      Kebutuhan aktualisasi
         Kegagalan dalam meraih cita-cita dapat berakibat buruk terhadap aktualisasi diri.
10)  Kebutuhan spiritual
Tidak adanya rasa percaya kepada orang lain cenderung menyalahkan orang lain dan lingkungan. Perasaan ini bermula suatu rasa kehidupan yang menyakitkan serta melukai perasaan sehingga timbul rasa benci yang membutakan kepercayaan terhadap lingkungan, dan yang utama lupa akan yang menciptakannya.

.