A. Tidak tersedia tes CD4
Dalam hal tidak
tersedia tes CD4, semua pasien dengan stadium 3 dan 4 harus memulai terapi ARV.
Pasien dengan stadium klinis 1 dan 2 harus dipantau secara seksama, setidaknya
setiap 3 bulan sekali untuk pemeriksaan medis lengkap atau jika timbul gejala
atau tanda klinis yang baru.
B.
Tersedia
tes CD4
Mengacu kepada
Pedoman WHO tahun 2006: Antiretroviral Therapy For Hiv Infection In Adults
And Adolescents In Resource-Limited Settings: Towards Universal Access
Recommendations For A Public Health Approach saat yang paling tepat untuk
memulai terapi ARV adalah sebelum pasien jatuh sakit atau munculnya IO yang
pertama. Perkembangan penyakit akan lebih cepat apabila terapi ARV dimulai pada
saat CD4 < 200/mm³
dibandingkan bila terapi dimulai pada CD4 di atas jumlah tersebut. Apabila
tersedia sarana tes CD4 maka terapi ARV sebaiknya dimulai sebelum CD4 kurang
dari 200/mm³.
Waktu yang paling optimum untuk memulai terapi ARV pada tingkat CD4 antara
200-350/mm³ masih
belum diketahui, dan pasien dengan jumlah CD4 tersebut perlu pemantauan
teratur secara klinis maupun imunologis.
Terapi ARV
dianjurkan pada pasien dengan TB paru atau infeksi bakterial berat dan CD4 <
350/mm³. Juga pada ibu hamil
stadium klinis manapun dengan CD4 < 350 /mm³.
Keputusan untuk
memulai terapi ARV pada ODHA dewasa dan remaja didasarkan pada pemeriksaan
klinis dan imunologis. Namun pada keadaan tertentu maka penilaian klinis saja
dapat memandu keputusan memulai terapi ARV. Mengukur kadar virus dalam darah (viral
load) tidak dianjurkan sebagai pemandu keputusan memulai terapi.
Proses memulai
terapi ARV meliputi penilaian terhadap kesiapan pasien untuk memulai terapi ARV
dan pemahaman tentang tanggung jawab selanjutnya (terapi seumur hidup,
kepatuhan, toksisitas). Jangkauan pada dukungan gizi dan psikososial, dukungan
keluarga atau sebaya merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan
ketika membuat keputusan untuk memulai terapi ARV.
Stadium Klinis
|
Bila tersedia
pemeriksaan CD4
|
Bila tidak
tersedia pemeriksaan CD4
|
1
|
Terapi antiretroviral dimulai bila CD4 <
200/mm³
|
Terapi ARV tidak diberikan
|
2
|
Bila jumlah total limfosit <1200 span="span">1200>
|
3
|
Jumlah CD4 200 – 350/mm³, pertimbangkan terapi sebelum
CD4 <200 mm="mm" span="span">³ 200>
Pada kehamilan atau TB:
·
Mulai terapi ARV pada semua ibu
hamil denagn CD4 <350 mm="mm" span="span">³350>
·
Mulai terapi ARV pada semua
ODHA dengan CD4 <350 mm="mm" span="span">³ dengan TB paru atau infeksi
bakterial berat 350>
|
Terapi ARV dimulai tanpa memandang jumlah limfosit total
|
4
|
Terapi ARV dimulai tanpa memandang jumlah CD4
|
Keterangan:
a CD4 dianjurkan digunakan untuk
membantu menentukan mulainya terapi. Contoh, TB paru dapat muncul kapan saja
pada nilai CD4 berapapun dan kondisi lain yang menyerupai penyakit yang bukan
disebabkan oleh HIV (misal, diare kronis, demam berkepanjangan).
b Nilai yang tepat dari CD4 di atas
200/mm³
di mana terapi ARV harus dimulai belum dapat ditentukan.
c Jumlah limfosit total ≤1200/mm³ dapat dipakai sebagai
pengganti bila pemeriksaan CD4 tidak dapat dilaksanakan dan terdapat gejala
yang berkaitan dengan HIV (Stadium 2 atau 3). Hal ini tidak dapat dimanfaatkan
pada ODHA asimtomatik. Maka, bila tidak ada pemeriksaan CD4, ODHA asimtomatik
(Stadium 1 ) tidak boleh diterapi karena pada saat ini belum ada metode lain
yang terpercaya di daerah dengan sumberdaya terbatas.
Mengingat ARV adalah suatu ‘living medicine’, dalam
perkembangannya, WHO mengeluarkan anjuran untuk dapat memulai pemberian ARV
saat CD4<350 mm="mm" span="span">³ dan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah mengadopsi kebijakan pemberian
ARV dapat dimulai pada pasien dengan CD4<350 mm="mm" span="span">³ pada
tahun 2009, tanpa melihat stadium klinik pasien.350>350>
Memulai Terapi ARV pada Keadaan IO yang
Aktif
Jangan memulai
terapi ARV bila masih terdapat IO yang aktif. Pada dasarnya IO harus diobati
terlebih atau diredakan dahulu, kecuali MAC, di mana terapi ARV merupakan
pilihan yang lebih baik, terutama apabila terapi spesifik untuk MAC tidak
tersedia. Keadaan lain yang mungkin akan membaik ketika dimulai terapi ARV
adalah kandidosis dan kriptosporidiosis.
IO dan penyakit
terkait HIV lainnya yang perlu pengobatan atau diredakan sebelum terapi ARV
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
SUMBER
Pedoman Nasional terapi ARV Edisi kedua 2009
Baca lagi mengenai HIV disini