Oleh: drg. Martha Mozartha
KlikDokter.com - Jika Anda sedang menjalani perawatan orthodontik (kawat gigi/behel), rajin berkumur dengan teh hijau sepertinya dapat membantu Anda terhindar dari peradangan gusi. Suatu penelitian yang dipublikasikan pada seminar ilmiah KPPIKG 2013 baru-baru ini membuktikan bahwa berkumur dengan teh hijau dapat menurunkan kadar aspartat aminotransferase(AST) pada pasien orthodontik.
AST adalah suatu enzim yang dapat ditemukan di sel darah merah, hati, jantung, jaringan otot dan ginjal. Dahulu AST dikenal sebagai SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase). Jika terjadi peradangan pada jaringan tubuh, kadar AST yang dilepas akan meningkat.
Peradangan pada jaringan periodontal (penyangga gigi meliputi gusi dan tulang) dapat terjadi pada pasien orthodontik. Hal ini umumnya terjadi karena adanya bracket (behel) pada gigi menyulitkan pembersihan gigi, sehingga plak (kotoran gigi) menumpuk dan menyebabkan gusi meradang. Selain itu, pergerakan gigi geligi yang dipasangkan kawat pada pasien orthodontik juga dapat menyebabkan peradangan pada jaringan periodontal. Peradangan pada jaringan penyangga gigi pasien orthodontik dapat dievaluasi dengan memeriksa kadar AST pada cairan saku gusi, yaitu cairan yang berasal dari serum darah dan terdapat di saku gusi.
Penelitian melibatkan 40 orang dewasa yang sedang dirawat orthodontik yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pasien yang berkumur dengan obat kumur mengandung chlorhexidine gluconate dan yang berkumur dengan teh hijau alami. Kadar AST diukur sebelum pemasangan alat orthodontik, lalu diukur kembali 168 jam dan 720 jam setelahnya. Hasilnya ternyata terjadi penurunan kadar AST pada kelompok pasien yang berkumur dengan teh hijau. [MM]
Referensi:
Aspartate aminotransferase activity in gingival crevicular fluid during orthodontic treatment. A controlled short-term longitudinal study. Perinetti G,dkk. J Periodontol. 2003Feb;74(2):145-52.
The aspartat aminotransferase (AST) activity in gingival crevicular fluid (GCF) after gargling with green tea and chlorhexidine gluconate. Suryanto CE, dkk. KPPIKG 2013 proceedings.