Selamat datang teman, Kami harap bisa menikmati blog kami. Happy blogging ! .
Cek kembali jika kami sudah selesai dengan ini...
Silahkan Mengisi buku tamu untuk sekedar meninggalkan Jejak.. :)
Peluang bisnis anda

SPACE IKLAN

Space buat promosi halaman atau produk anda, minat hubungi kami..

Selengkapnya...
Title

Ibu Rumah Tangga yang Sukses

Selain Mahasiswa banyak juga loh ibu rumah tangga yang berhasil dengan mengikuti tips bisnis dari mba Dini Santi. Pasti senang bisa bantu ekonomi keluarga. Tetapi perjuangan Mba Dian ini ngga mudah awal-awalnya tp sekarang beliau sudah sukses dan bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.

Yuk lihat cerita sukses lainnya
Title

Tentang Akper IV

Angkatan yang mempunyai Seribu Satu Kisah Sedih, Senang, Susah bersama, saat dimana bisa menangis bersama, saat dimana bisa tersenyum bersama. Mempunyai motto kita selalu beda.

Read More
sukses dan sehat

Blog ini Penggemar Berat DBC-Network

Jelas banget dbc-network udah mengubah hidup saya, jadi melek IT, Dulu muncul pertanyaan gini "Waktu habis untuk ngantor? meeting? Capek di jalan? Tidak punya modal?" Bersama Oriflame di d’BC Network, Anda bisa mulai membangun bisnis dengan segala keterbatasan diatas! TAPI jangan dulu percaya kalo belum membaca kisah suksesnya yah

Kisah Sukses Lainnya

Memulai Antiretroviral pada anak (ART)

EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2006 diperkirakan terdapat sekitar 2,3 juta anak yang hidup dengan HIV di seluruh dunia pada akhir tahun 2005.
Penderita HIV/AIDS yang terdeteksi di Indonesia sungguh jauh dari kenyataan yang sebenarnya. Secara kumulatif, pengidap infeksi HIV dan kasus AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Maret 2006 di Indonesia terdiri dari 4333 dengan infeksi HIV dan 5823 kasus AIDS.



DIAGNOSIS INFEKSI HIV PADA BAYI DAN ANAK
Diagnosis definitif infeksi HIV pada anak memerlukan tes diagnostik untuk
mengkonfirmasi adanya virus HIV. Metode tes virologis direkomendasikan penggunaannya
untuk mendiagnosis infeksi HIV pada bayi dan anak di bawah usia 18 bulan. Tes awal
direkomendasikan mulai diperiksa saat usia bayi 6 minggu berupa pemeriksaan PCR DNA
HIV, PCR RNA HIV, dan Up24Ag. Tes antibodi HIV direkomendasikan penggunaannya
untuk:
(1) mendiagnosis infeksi HIV pada ibu atau mengidentifikasi pajanan HIV pada anak,
(2) mendiagnosis infeksi HIV pada anak usia 18 bulan ke atas,
(3) mengidentifikasi anak usia di bawah 18 bulan yang mempunyai antibodi HIV positip dan mendukung diagnosis presumtif klinis penyakit HIV berat,
(4) menyingkirkan infeksi HIV dimana antibodi HIV negatip pada anak usia di bawah 18 bulan yang terpajan dan tidak pernah diberi ASI, dan
(5)menyingkirkan infeksi HIV dimana antibodi HIV negatip pada anak di bawah usia 18 bulan yang terpajan HIV dan tidak meneruskan pemberian ASI lebih dari 6 minggu


OBAT-OBAT ANTIRETROVIRAL YANG DIGUNAKAN PADA ANAK
A. Golongan obat antiretroviral
Sampai saat ini terdapat 21 jenis obat antiretroviral yang diakui penggunaannya pada orang
dewasa dengan HIV. Dua belas di antaranya disetujui penggunaannya pada anak. Obat-obat
ini terbagi dalam 5 kelas yang berbeda yaitu nucleoside reverse transcriptase inhibitors
(NRTI), nucleotide reverse transcriptase inhibitors (NtRTI), non-nucleoside reverse
transcriptase inhibitors (NNRTI), protease inhibitors (PI), dan fusion inhibitors.12
Golongan nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTI) yang tersedia yaitu:
zidovudin (ZDV, AZT), didanosin (ddI), stavudin (d4T), lamivudin (3TC), emtricitabin
(FTC), abacavir (ABC), dan zalcitabin (ddC).11,12
7
Golongan nucleotide reverse transcriptase inhibitors (NtRTI) yang tersedia hanya
tenofovir (TDF). Tenovofir berbeda dengan nucleoside reverse transcriptase inhibitors
(NRTI) karena mengandung sebuah gugus fosfat (sehingga fosforilasi awal yang dibutuhkan
untuk aktivasi NRTI tidak dilalui prosesnya). Akan tetapi, obat ini baru disetujui
penggunaannya pada individu berusia lebih dari 18 tahun, dan penggunaannya pada anak
belum disetujui karena masih dalam penelitian.11,12
Golongan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTI) yang tersedia
yaitu: delavirdin (DLV), efavirenz (EFV), dan nevirapin (NVP). Obat yang sudah digunakan
pada anak adalah nevirapin dan efavirenz.11,12
Golongan protease inhibitors (PI) yang tersedia yaitu: nelfinavir (NFV), ritonavir
(RTV), lopinavir/ritonavir (LVP/r), dan amprenavir (AMP). Indinavir (IDV)
direkomendasikan dengan pertimbangan pada anak-anak yang sudah dapat menelan kapsul.
Saquinavir (SQV/r), atazanavir, fosamprenavir, dan tipranavir tidak digunakan pada anakanak
karena efikasi dan keamanannya belum diketahui.11,12
Golongan fusion inhibitors yang tersedia adalah enfuvirtid (T-20). Penggunaannya
pada pasien dengan infeksi HIV pada usia lebih dari 6 tahun karena pada umur di bawah
tersebut efikasi dan keamanannya belum diketahui.11,12

Sistem klasifikasi penyakit yang terkait infeksi HIV pada anak menurut WHO11,13
1. Stadium klinis I
 Asimtomatik
 Limfadenopati generalisata persisten
2. Stadium Klinis II
 Hepatosplenomegali persisten yang tidak dapat dijelaskan
 Erupsi pruritik papul
 Infeksi jamur pada kuku
 Angularis Cheilitis
 Eritema ginggival lineal
 Infeksi virus wart yang luas
 Moluskum kontagiosum yang luas
 Ulserasi mulut berulang
 Pembesaran kelenjar parotis persisten yang tidak dapat dijelaskan
 Herpes Zoster
 Infeksi saluran napas atas kronik atau berulang (otitis media, otorea, sinusitis,
tonsilitis)
3. Stadium klinis III
 Status malnutrisi sedang yang tidak berespon secara adekuat terhadap terapi standar
 Diare persisten yang tidak dapat dijelaskan (14 hari atau lebih)
10
 Demam persisten yang tidak dapat dijelaskan (di atas 37,50 C, intermiten atau konstan,
selama lebih dari satu bulan)
 Kandidiasis oral persisten (setelah berusia lebih dari 6-8 minggu)
 Oral hairy leukoplakia
 Periodonitis atau ginggival ulseratif nekrotikans akut
 Tuberkulosis kelenjar
 Tuberkulosis paru
 Pneumonia bakterial yang berat dan berulang
 Pneumonitis interstisial limfoid simptomatik
 Penyakit paru terkait HIV kronis seperti bronkiektasis
 Anemia yang tidak dapat dijelaskan (< 8,0 g/dl), netropenia (< 500/mm3), dan/atau trombositopenia kronis (< 50.000/mm3) 4. Stadium Klinis IV  Status gizi buruk atau perawakan pendek yang tidak berespon terhadap terapi standar  Pneumonia pneumositis  Infeksi bakterial berulang yang berat (seperti: empiema, piomiositis, infeksi tulang dan sendi, meningitis, kecuali pneumonia)  Infeksi herpes simpleks kronis (kutaneus atau orolabial lebih dari 1 bulan atau viseral di lokasi manapun)  Tuberkulosis ekstrapulmonal  Sarkoma kaposi  Kandidiasis esofageal (atau trakea, bronkus atau paru)  Infeksi sitomegalovirus, retinitis, atau infeksi sitomegalovirus yang mempengaruhi organ lain dengan onset usia lebih dari 1 bulan  Toksoplasmosis susunan saraf pusat (setelah masa neonatus) 11  Kriptokokokis ekstrapulmonal (termasuk meningitis)  Ensefalopati HIV  Mikosis endemik diseminata (histoplasmosis ekstrapulmoner, kokidiomikosis)  Kriptosporidiosis kronis (dengan diare)  Isosporiasis kronis  Infeksi mikobakteria non-tuberkulosis diseminata  Limfoma Non Hodgkin sel B atau serebral  Proggresive multifocal leukoenchepalopathy  Kardiomiopati atau nefropati terkait HIV Status imunodefisiensi anak juga diperlukan bila akan memulai terapi antiretroviral pada anak. Klasifikasi WHO mengenai status imunodefisiensi anak tercantum dalam tabel 1 di bawah ini.11,13 Tabel 1. Klasifikasi WHO status imunodefisiensi terkait HIV pada bayi dan anak11,13 Download Materi ART pada Anak atau memulai terapi ARV pada anak di partha96 klik disini


Baca juga Bisnis Online Modal 10ribu rupiah bisa dapat 1juta/bulan disini