Pertama, buat jadwal harian yang sederhana, seperti jadwal makan, minum obat, buang air besar, dan rutinitas lain yang mempermudah Anda memantau rutinitas si penderita. Jadwal ini juga berguna agar pasien terbiasa melakukan sesuatu yang sederhana sehingga mempertahankan kemampuan kognitifnya.
Kedua, gunakanlah kata-kata yang sederhana agar pasien dapat lebih mengerti pesan yang Anda sampaikan.
Ketiga, ajaklah pasien membicarakan masa lalu. Ini untuk membantu merangsang memori. Kalau perlu, gunakan alat bantu seperti foto kenangan, video, atau lagu yang bisa membuat pasien terstimulus mengingat masa lalu.
Terakhir jangan abaikan perasaan penderita. Perhatikan hal-hal kecil yang diperhatikan penderita. Boleh jadi, hal kecil itu dapat membuat dia terstimulus mendapatkan kembali memorinya.