KOMPAS.com - Biasanya kaum muda belum terlalu khawatir terhadap kolesterol tinggi. Kekhawatiran baru datang ketika usia sudah merayap paruh baya. Namun, fakta yang terjadi belakangan ini bicara lain. Contohnya seperti yang terjadi pada Sinta, seorang karyawati berusia 28 tahun. Beberapa bulan belakangan ini, ia sering mengeluh sakit kepala. Awalnya, Sinta mengira hal itu terjadi karena stres. Tetapi, setelah memeriksakan diri ke dokter, barulah ketahuan bahwa ia mengidap kolesterol tinggi.
Namun, menurut dr Cornel Fleming, dokter umum yang berpraktik di London, sakit kepala tidak bisa serta-merta dianggap sebagai gejala kolesterol. "Sakit kepala bisa berarti apa saja. Kolesterol tinggi nyaris tidak menimbulkan gejala, terutama dalam pandangan awam. Namun risikonya bisa berbahaya, bisa menyebabkan stroke, lumpuh, penyakit jantung, dan gangguan pankreas," demikian Fleming menjelaskan.
Lebih lanjut Fleming menganjurkan kita supaya tidak terlalu memandang buruk kolesterol. Pasalnya, kolesterol adalah salah satu jenis lemak yang penting bagi tubuh. Kolesterol dibutuhkan guna mendukung fungsi sistem organ vital dan metabolisme tubuh. Kolesterol harus dijaga agar kadar lemak baik (HDL) tinggi dan lemak jahat (LDL) rendah supaya tidak divonis mengidap kolesterol tinggi.
Penyebab kolesterol tinggi
1. Pilihan makanan yang kurang sehat
Supaya lebih jelas apa saja pilihan makanan yang sebaiknya dihindari atau disikapi hati-hati, lihat tabel di bawah ini.
Jenis makanan dan jumlah kolesterolnya (mg/10 gr)
Cumi-cumi, 1170
Kuning telur, 2000
Otak sapi, 2300
Telur puyuh, 3640
Susu sapi, 250
Margarin, 300
Jeroan sapi, 380
Tiram, 450
Jeroan kambing, 610
2. Kurang aktivitas fisik
Jangan terlena duduk atau bersantai terlalu banyak tanpa bergerak. Segera turun dan berjalan-jalanlah. Jangan lupa juga untuk berolahraga minimal 2-3 kali seminggu selama 30 menit per sesi. Olahraga atau aktivitas fisik dipercaya dapat meningkatkan kolesterol baik, dan menurunkan kolesterol jahat.
3. Merokok
Merokok mungkin memengaruhi sistem kardiovaskular dalam berbagai cara, termasuk penurunan kadar oksigen dan memicu proses kerusakan jantung itu sendiri. Beberapa penelitian juga menunjukkan bukti bahwa merokok dapat menurunkan kolesterol baik dan meningkatkan kolesterol jahat. Ini diungkapkan peneliti utama Dr Adam Gepner dari University of Wisconsin School of Medicine and Public Health di Madison, Amerika Serikat, kepada Reuters Health.
4. Umur dan jenis kelamin
Setelah mencapai usia 20, kadar kolesterol Anda mulai bangkit dengan sangat perlahan. Pada laki-laki, umumnya kolesterol tinggi menetap setelah umur 50. Pada perempuan, level kolesterol tetap rendah sampai tiba masa menopause. Setelah itu naik ke sekitar tingkat yang sama seperti pada laki-laki. Perlu dicatat, hal ini berlaku jika kondisi tubuh Anda cukup sehat dan tidak dirusak dengan gaya hidup, lho.
5. Berat badan berlebih
Salah satu tanda paling kentara saat berat badan sudah melambung adalah ukuran lingkar pinggang. Menurut para pakar kesehatan, lingkar pinggang melebihi normal patut diwaspadai karena itu berarti organ-organ penting tubuh sedang terancam bahaya lemak. Ukuran pinggang normal perempuan Asia adalah 80 cm, sedangkan pria 90 cm.
(Majalah CHIC/Lily Turangan)