Selamat datang teman, Kami harap bisa menikmati blog kami. Happy blogging ! .
Cek kembali jika kami sudah selesai dengan ini...
Silahkan Mengisi buku tamu untuk sekedar meninggalkan Jejak.. :)
Peluang bisnis anda

SPACE IKLAN

Space buat promosi halaman atau produk anda, minat hubungi kami..

Selengkapnya...
Title

Ibu Rumah Tangga yang Sukses

Selain Mahasiswa banyak juga loh ibu rumah tangga yang berhasil dengan mengikuti tips bisnis dari mba Dini Santi. Pasti senang bisa bantu ekonomi keluarga. Tetapi perjuangan Mba Dian ini ngga mudah awal-awalnya tp sekarang beliau sudah sukses dan bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.

Yuk lihat cerita sukses lainnya
Title

Tentang Akper IV

Angkatan yang mempunyai Seribu Satu Kisah Sedih, Senang, Susah bersama, saat dimana bisa menangis bersama, saat dimana bisa tersenyum bersama. Mempunyai motto kita selalu beda.

Read More
sukses dan sehat

Blog ini Penggemar Berat DBC-Network

Jelas banget dbc-network udah mengubah hidup saya, jadi melek IT, Dulu muncul pertanyaan gini "Waktu habis untuk ngantor? meeting? Capek di jalan? Tidak punya modal?" Bersama Oriflame di d’BC Network, Anda bisa mulai membangun bisnis dengan segala keterbatasan diatas! TAPI jangan dulu percaya kalo belum membaca kisah suksesnya yah

Kisah Sukses Lainnya

Askep Architis


Tugas Kuliah Mahasiswa Akper manokwari Angkatan IV
be Happy !! ^_^

lihat kesini yuk >> Membuat Toko online sekarang jadi gampanng loh, yuk lihat reviewnya disini
Sekalian ada reverensi Bisnis yang halal loh


2.1 Pengertian
         Orchitis adalah suatu peradangan pada salah satu atau kedua  testis (buah zakar).

2.2 Etiologi
         Orchitis dapat disebabkan oleh sejumlah bakteri, missal: Escheria coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa. Orchitis juga dapat disebabkan oleh virus, terutama virus gondangan. Orchitis sering dihubungkan dengan infeksi prostate atau epididimis, serta manifestasi dari penyakit menular seksual.
a.       Factor resiko untuk orchitis yang tidak berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah:
§ Immunisasi gondongan yang tidak adekuat
§ Infeksi saluran kemih berulang
§ Kelainan saluran kemih
b.      Factor resiko untuk orchitis yang berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah:
§ Berganti-ganti pasangan
§ Riwayat penyakit menular seksual pasangan
§ Riwayat gonorhae atau penyakit menular seksual lainnya

2.3 Manifestasi Klinis
         Gejalnya berupa:
§  Pembengkakan skrotum
§  Testis yang terkena terasa berat
§  Demam
§  Dari penis keluar nanah
§  Nyeri ketika berkemih (disuria)
§  Nyeri ketika melakukan hubungan seksual atau ketika ejakulasi
§  Nyeri selangkangan
§  Semen mangandung darah

2.4 Patofisiologi
         Orchitis dapat disebabkan oleh bakteri, parasit namun virus adalah penyebab orchitis yang paling sering. Penyebarannya melalui hematogen, biasanya dimulai secara unilateral pada bagian bawah epididmis, infeksi dapat menyebar melalui fenikulus spematikus menuju testis. Penyebaran selanjutnya melibatkan epididimis kandung kemih, ginjal dan testis.
         Kemudian kemunculan tanda dan gejala berkisar dari ketidakmampuan dan ketikanyamanan dari testikuler dan edema sehingga terjadinya nyeri testikuler yang parah dan terbentuknya edema dalam waktu sekitar 4 hingga 6 hari.
         Orchitis parotiditis adalah infeksi virus yang paling sring dilihat. Pada laki-laki biasanya terjadi kerusakan tubulus seminiferus dengan resiko infertilitas dan pada beberapa kasus terdapat kerusakan sel-sel yang menyebabkan hipogonadisme defisiensi testosteron.


2.5 Pemeriksaan Diagnostik
§  Analisa air kemih
§  Pembiakan air kemih
§  Tes penyairngan untuk klamidia dan gonore
§  Pemeriksaan darah lengkap
§  Pemeriksaan kimia darah

2.6 Penatalaksanaan
         Jika penyabab orchitis adalah bakteri, virus atau jamur, maka terapi diarahkan pada organisme spesifik yang menginfeksi. Selebihnya evaluasi skrotum, kantung es untuk mengurangi edema skrotum, antibiotic, analgesic, dan medikasi anti-inflamasi dilakukan.








2.7 Penyimpangan KDM Architis
Bakteri, virus, parasit, factor resiko

Sistem haemato

Inflamasi  pada testis (epididmis)

Malaui vinukulus spermatikus menuju testis


















Defisiensi testosterone, nyeri pada testis, edema, demam
 


ISK dan disuria
 


 



                         


Ds. Gangguan eliminasu urin
 
                          



Ds. Gangguan rasa nyamanb(nyeri)
Ds. Hipertermi
Ds. Disfungsi seksual
Ds. Gangguan harga diri
 
 


















BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
a.       Pemeriksaan fisik, palpasi skrotum, ukuran dan warna.
b.      Kaji lokasi skrotum dan ada tidaknya nyeri
c.       Monitor tanda dan gejala

3.2 Diagnosa keperawatan dan Intervensi
1.      Nyeri berhubungan dengan edema pada testis
ü  Kemungkinan dibuktikan oleh :
·         Keluhan rasa kronik yang hebat
·         Gelisah, merintih, tegang otot
ü  Hasil yang diharapkan :
·         Melaporkan nyeri berkurang atau hilang
·         Pasien dapat lebih rileks
·         Mampu tidur atau istirahat dengan tenang
Intervensi
Rasional
§  Catat lokasi, lamanya intensitas nyeri, perhatikan tanda-tanda nonverbal
§  Membantu mengevaluasi tempat obstruksi, genetalia sehubungan dengan pembuluh darah yang menyuplai area. Nyeri tiba-tiba dan hebat dapat mencetuskan katakutan, gellisah dan lain-lain
§  Jelaskan penyabab nyeri dan melaporkan ke staf atas perubahannya
§  Memberikan kesempatan untuk pemebrian analgesic sesuai waktu, meningkatkan kemampuan koping pasien dan dapat menurunkan ansietas
§  Berikan tindakan nyaman; tinggikan skrotum dengan pengalas, berikan kompres hangat
§  Meningkatkan relaksasi, menurunkan ketegangan otot, membantu dalam fase dilatasi.
§  Menganjurkan pasien menggunakan teknik napas dalam
§  Meningkatkan relaksasi dan menurunkan ketegangan.

1.      Hipertermi berhubungan dengan adanya iinflamasi
ü  Kemungkinan dibuktikan oleh :
·         Suhu tubuh lebih dari 37, 8°C
·         Kulit kemerahan
·         Nyeri dan gelisah
ü  Hasil yang diharapkan :
·         Menurunkan suhu tubuh kebatas normal
·         Mempertahankan suhu tubuh normal
·         Pasien lebih rileks dan tidak gelisah
Intervensi
Rasional
§  Kaji suhu tubuh setiap jam dan sepenuhnya
§  Dapat mengontrol dan mengontrol dan mengetahui perubahan suhu, evaluasi, interverensi
§  Kaji factor lingkungan dan perilaku yang dapat menyebabkan hipertermia
§  Hipertermia dapat diperburuk oleh lingkungan atau perilaku tidak mendukung
§  Anjurkan kilen banyak minum. Anjurkan pentingnya pemasukan cairan selama panas
§  Hipertermia menyebabkan peningkatan haluan cairan melalui kulit dan keringat, kebutuhan cairan meningkat secara fisiologis
§  Lakuakan kompres air hangat
§  Dapat membatu terjadinya vasodilatasi

2.      Disfungsi seksual berhubungan dengan penurunan fungsi organ seksual
ü  Kemungkinan dibuktikan oleh :
·         Masalah ketidakmampuan mempunyai anak
·         Pernyataan
·         Maminta informasi
ü  Hasil yang diharapkan :
·         Tampak rileks dan melaporkan ansietas menurun sampai tingkat dapat diatasi
·         Menyatakan pemahaman situasi individual

Intervensi
Rasional
§  Berikan keterbukaan pada pasien/ orang terdekat untuk membicarakan tentang masalah inkontensia dan fungsi seksual
§  Ansietas dapat mempengaruhi kemampuan untuk menerima informasi yang diberikan sebelumnya
§  Berikan informasi akurat tantang harapan kembalinya fungsi seksual
§  Edema dan infeksi skrotum data menyebabkan terganggunya aktivitas seksual dan harapan kembali apabila edema dan infeksi dapat teratasi
§  Berikan lingkungan yang terbuka pada pasien untuk mendiskusikan masalah seksualitas
§  Meningkatkan saling menghargai kenyakinan atau nilai tentang subjek sensitif
§  Kolaborasi : rujuk ke penasehat seksual sesuai indikasi
§  Masalah menetap atau tidak teratasi memerlukan interverensi professional

3.      Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan citra tubuh dan disfungsi seksual
ü  Kemungkinan dibuktikan oleh :
·         Ekspresi masalah khusus/ pernyataan tentang masalah yang dihadapi
·         Takut penolakan atau reaksi orang terdekat
·         Menarik diri
·         Depresi
ü  Hasil yang diharapkan :
·         Menyatakan masalah dan menunjukkan yang sehat untuk menghadapinya
·         Menyatakan penerimaan diri pada situasi dan adaptasi terhadap perubahan pada citra tubuh
Intervensi
Rasional
§  Berikan waktu untuk mendengar masalah dan  ketakutan pasien dan orang terdekat. Diskusikan persepsi sehubungan dengan perubahan pola hidup khusus.
§  Memberi minat dan perhatian, memberikan kesempatan untuk memerbaiki kesalahan.
§  Tindakan Kaji stress emosi pasien. Dorong pasien untuk mengekspresikan dengan tepat
§  Perawat pperlu menyadari  apakah arti tindakan ini terhadap pasien untuk menghindari tindakan kurang hati-hati atau terlalu menyendiri
§  Berikan informasi yang akurat, kuatkan informasi yang diberikan sebelumnya
§  Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya mengasimilasi informasi
§  Ketahui kekuatan individu dan identifikasi prilaku koping positif sebelumnya
§  Membantu dalam membuat kekuatan yang telah ada bagi pasien untuk dugunakan dalam situasi saat ini.

4.      Gangguan eliminasi urin sehubungan dengan edema jaringan lokal dan iritasi ginjal
ü  Kemungkinan dibuktikan oleh :
·   Retensi urin
·   Distensi kandung kemih
ü  Hasil yang diharapkan :
·         Tidak mengalami nyeri pada saat miksi
·         Berkemih dalam jumlah normal dan pola biasa
Intervensi
Rasional
§  Awasi pemasukan dan pengeluaran dan karakteristik urin
§  Memberikan informasi  tentnag fungsi ginjal dan adanya komplikasi
§  Berikan tindakan berkemih rutin, contoh : prifasi, posisi yang nyaman
§  Meningkatkan rileksasi otot parineal dan mempermudah upaya berkemih
§  Berikan perawatan genetal dan kateter bila ada
§  Meningkatkan kebersihan menurunkan resiko ISK

DAFTAR PUSTAKA