Selamat datang teman, Kami harap bisa menikmati blog kami. Happy blogging ! .
Cek kembali jika kami sudah selesai dengan ini...
Silahkan Mengisi buku tamu untuk sekedar meninggalkan Jejak.. :)
Peluang bisnis anda

SPACE IKLAN

Space buat promosi halaman atau produk anda, minat hubungi kami..

Selengkapnya...
Title

Ibu Rumah Tangga yang Sukses

Selain Mahasiswa banyak juga loh ibu rumah tangga yang berhasil dengan mengikuti tips bisnis dari mba Dini Santi. Pasti senang bisa bantu ekonomi keluarga. Tetapi perjuangan Mba Dian ini ngga mudah awal-awalnya tp sekarang beliau sudah sukses dan bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.

Yuk lihat cerita sukses lainnya
Title

Tentang Akper IV

Angkatan yang mempunyai Seribu Satu Kisah Sedih, Senang, Susah bersama, saat dimana bisa menangis bersama, saat dimana bisa tersenyum bersama. Mempunyai motto kita selalu beda.

Read More
sukses dan sehat

Blog ini Penggemar Berat DBC-Network

Jelas banget dbc-network udah mengubah hidup saya, jadi melek IT, Dulu muncul pertanyaan gini "Waktu habis untuk ngantor? meeting? Capek di jalan? Tidak punya modal?" Bersama Oriflame di d’BC Network, Anda bisa mulai membangun bisnis dengan segala keterbatasan diatas! TAPI jangan dulu percaya kalo belum membaca kisah suksesnya yah

Kisah Sukses Lainnya

Etnografi Papua "Suku Biak"


2.1 KEBUDAYAAN SUKU BIAK
1.      Nama dan Bahasa Suku      
        Pada pemerintahan Belanda berkuasa di daerah Papua hingga awal tahun 1960-an nama yang dipakai untuk menamakan kepulauan Biak - Numfor adalah Schouten Eilanden. Nama lain yang sering dijumpai dalam laporan – laporan tua untuk daerah kepulauan ini adalah Numfor atau Wiak. fonem “W” pada kata wiak berasal dari fonem  “V”, yang kemudian berubah menjadi “B” sehingga muncullah kata Biak.
        Menurut Mite, warga Klen Burdar memutuskan berangkat meninggalakan pulau Warmambo (nama asli pulau Biak). Mereka melihat pulau Warmambo Nampak di atas permukaan laut kemudian merka berkata V’iak Wer’ atau ‘V’iak artinya muncul lagi.
        Orang Biak, baik yang bertempat tinggal di kepulauan Biak-Numfor maupun berdomisili di tempat – tempat perantauan menggunakan satu bahasa yaitu : bahasa Biak. Namun secara prinsip dialek – dialek (lafal) yang berbeda. Berikut ini dialek (lafal) dalam sub-klan Biak seperti ; dialek Sawyas, Manwor, Bosnik, Swapodibo, Samber, Sopen dan dialek Numfor. Secara linguistic, bahasa Biak dikategorikan dalam keluarga bahasa Austronesia ( Muller, 1876-1888)
2.      Lokasi Penyebaran Suku Biak
        Daerah penyebaran suku Biak sangatlah luas seperti : pulau Biak, Supiori, Numfor, Padaido, Rani, Insumbabi, Meosbefandi, Ayau, Mapia, Doreri, Manokwari, Ransiki, Oransbari, Nuni, Pantai Utara kepla burung hingga ke Sorong, dan pulau – pulau Raja Ampat.

2.2  ASPEK BUDAYA SUKU

1.      Sistem Mata Pencaharian
        Suku Biak memiliki sistem mata pencariharian seperti nelayan (melaut) dan bertani (meramu). Suku Biak menangkap ikan dengan menggunakan  jaring inanai dan arsam untuk menangkap ikan terbang dan juga ikan hiu, hal ini dilakukan dengan menggunakan perahu yang disebut dengan waipapa.
        Suku Biak juga meramu atau berburu binatang hutan sebagai makanannya seperti ; berburu babi, kuskus, tikus tanah, dan ular pohon. Dapat pula mengambil jenis sayur – sayuran yang ada dihutan sebagai makanannya.
2.      Organisasi Sosial
*            Kelompok  Kekerabatan
            Suku  Biak memiliki kelompok kekerabatan  berdasarkan marga atau disebut keret (famili). Sistem kekerabatannya luas berdasarkan pertalian darah. Berlaku adat menetap (virilokal).

*          Kepemimpinan
 Tipe Kepemimpinan yang dimiliki suku biak itu ada 3 yaitu :
1.Mambri, adalah orang yang biasa memimpin perang, pandai             diplomasi, badan besar/tubuh kekar, suara besar dan juga kaya.
2.Mananwir Mnu (kepala kampung) merupakan seseorang yang      berkuasa berdasarkan hak yang diwariskan.
3.Mananwir Keret (kepala marga) biasa bertugas mengurus marga (keret) berdasarkan silsilah keluarga. 
3.  Sistem Religi dan Kepercayaan
        Orang Biak – Numfor sejak dulu menyembah dewa persatuan dan pujaan mereka yaitu ’Manseren Koreri’ yang disebut ’manarmakeri’. Manamakeri  artinya ” suatu nama dimana panggilan penghinaan untuk orang tua yang berkudis, kadas, borok, dan kotor yang menyebabkan banyak orang jijik kepadanya. Nama asli Manamakeri ialah yawi nusyado. Manamakeri selalu membuat tanda – tanda ajaib yaitu dapat menggantikan kulitnya yang berkudis, kadas, dan borok itu menjadi makanan dan harta kekayaan yang berlimpah ruah, ia dapat dipuja sebagai juru selamat.
4.      Sistem Kesenian dan Kerajinan
        Orang Biak – Numfor mengenal tiga jenis tarian seperti ; Tarian Yosim Pancar (yospan), Tarian Woor dan Tarian Barapen. Untuk tarian Barapen ini biasanya dilaksanakan khusus suku Biak dibagian pendalaman pulau Biak yaitu dikampung Wowna, Arwam, dan Rumbin.
        Orang Biak – Numfor, pada zaman dulu dapat memanfaatkan hasil alam untuk kerajinannya. Noken adalah tas yang dibuat dari kulit kayu sebagai tempat untuk keperluan keluarga.
        Tikar terbuat dari daun buah merah sebagai tempat /bahan untuk beristirahat, dan juga biasa mereka membuat tifa dari kulit soa – soa  
5.      Sistem Pengetahuan     
        Suku Biak mengetahui jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang dapat menyembuhkan sakit penyakit atau luka bakar, luka sayatan, maupun dapat digunakan untuk membunuh ikan, dalam jumlah sedikit. Jenis tumbuhan yang digunakan untuk membunuh ikan seperti Akar Tuba (Deris sp).
        Suku Biak dapat menghitung waktu musim hujan maupun musim angin tiba. Jika musim angin para nelayan tidak akan melaut, begitu juga pada musim hujan.
2.3 SENI-BUDAYA
Masyarakat Biak masih memiliki kebudayaan kuno yang berkisar pada kepercayaan animisme bahkan kepercayaan tersebut lebih ditonjolkan melalui upacara ritual yang lebih dikenal dengan WOR. Kata Wor sudah berarti lagu dan tari tradisional. Semua anak yang terkena wabah penyakit dianggap bernasib malang sehingga harus diadakan upacara adat. Wor dapat mengekspresikan semua aspek kehidupan orang Biak, seperti halnya upacara tradisional para leluhur berupa ukiran kayu, dan lebih khusus pada motif atribut yang digunakan mereka pada saat menyanyi dan menari; berupa motif pada pakaian. Semua barang yang digunakan untuk upacara adat dapat disakralkan atau dikeramatkan.
Beberapa upacara tradisional orang Biak antara lain :
·      Upacara Gunting Rambut/cukur (Wor Kapapnik),
·      Upacara Memberi/mengenakan Pakaian (Wor Famarmar),
·      Upacara Perkawinan (Wor Yakyaker Farbakbuk), dan lain-lain.

Seluruh upacara diiringi dengan lagu dan tari bahkan merupakan sumbangan atau pendewaan kepada roh-roh para leluhur.




Pekuburan Tua Padwa

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgij7lpf9_E0axaTU6Liu_3F7l2p04mqyrKNSW3Ny2NoXIcbL6CxYl2ToriysMiLqpwnNz9qI3uh76ENcYT2B1-378aIMSbaQZSr7rjsAm3PcHlz-SPgg_ofslYCaxH6X_1BakN4nX9Qk/s400/kampungpadwa1.jpg
Tempat di mana dapat dilihat tengkorak dan tulang belulang dari leluhur suku Biak yang mendiami kampung Padwa yang teratur rapih di dalam goa batu/tebing karang. Lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan darat selama kurang lebih 20 menit.

Tari Yosim Pancar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhogl0t8nixf5Pt5hQ9MA2YxmkY6YAD9Euk5lwtYHZ3c9wkSX-eZFGxItactqxq4urCrkCW7zFCRiyz4kP57_BxEYlEG7Gg3JCKkYo1pDM49CvrygxpTN9ETcmucF5lD7ZhhWthrLCHzUY/s400/Yospan+-01.jpg
Tarian persahabatan Biak Numfor dikenal dengan nama Yosim Pancar. Pertunjukkan yang diadakan lebih dari satu orang denga gerakan dasar yang pebnuh semangat, dinamik dan menarik, seperti Pancar gas, Gale-gale, Jef, Pacul Tiga, Seka dan lain-lain.

Wor Barapen
Upacara Barapen adalah sebuah upacara yang dilaksanakan oleh para pemuda (Kabor - Insos) sebagai peringatan ketika mereka mulai memasuki usia remaja. Setelah upacara selesai ribuan batu disusun dan dibakar sampai batu tersebut menjadi bara. Batu yang masih membara disebar, sementara itu pemimpin keagamaan mempersiapkan dirinya dengan melumuri kakinya dengan cairan khusus sambil mengucapkan mantra. Ketika sang pemimpin upacara sudah siap, dia kemudian berjalan di atas batu yang masih panas membara.


Festival Pesta Pernikahan Tradisional

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBaDsoSPnexMxJq2ahyU-o_fcz1Mg2kLA5xZv0XC6gvjltc2B4Tp7SLc4tLqCLbn-zg8q1MCeJB5jEgViWEgZOGos6oHvFjxaMLIYMsMu1t4J4bIHs_Qd1u0GcrywIzfO6xTEkUZfj7g0/s400/Tarian-Wor-2.jpg

Suku-suku di Biak sering sekali mengadakan upacara Munara Yakyaker Purbakbuk, yaitu sebuah upacara mengantar pengantin perempuan ke rumah pengantin laki-laki. Yakyaker artinya membiarkan seorang pengantin wanita pergi ke kediaman pengantin pria.

Tugas Kuliah ini di susun oleh:
ALSYE MARSYOM
EKA RIYANTI
NI PUTU DETTYASARI DEWI
ARBAIYA KABES
YULIANI
YESAYA WONGGOR
MINCE SUMUAY
MARLINCE NAWIPA