2.1 DEFINISI
Infeksi bakteri piogenik (penghasil nanah) akut pada sendi yang jika tidak segera ditangani dapat berlanjut menjadi kerusakan pada sendi. Sendi dapat mengalami infeksi akibat penyebaran dari infeksi di tempat tubuh lain (penyebaran hematogenus) atau secara langsung akibat trauma sendi atau intervensinya infeksi bedah. Trauma sendi sebelumnya, arthritis yang menyertai, dan menurunnya kekebalan penderita mempengaruhi terjadinya infeksi sendi. Gonococci dan Staphyloccoci penyebab utama infeksi sendi pada orang dewasa. Penemuaan dan penanganan yang segera pada infeksi sendi sangat penting karena timbunan pus dapat menyebabkan kondrolisis (kerusakan kartilago hialin), yang penyembuhannya sangat buruk.
2.2 ETIOLOGI
Bakteri yang paling sering menyebabkan terjadinya penyakit ini adalah Stafilokokus aureus.
Bakteri lain yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini adalah golongan Streptokokus, Pneumokokus, dan Salmonella.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit ini adalah HIV, AIDS, dan penggunaan terapi adenokortikosteroid jangka panjang secara intravena
2.4 MANIFESTASI KLINIK
Pasien dengan arthritis septic akut biasanya datang dengan sendi yang hangat, nyeri, bengkak dengan penurunan rentang gerak. Mengigil sistemik, demam dan leukositosis. Pengkajian adanya fokus primer infeksi (mis. Karbunkel) harus dicari. Pasien lansia dan orang yang memakai kortikosteroid atau obat imunosuprefin mungkin tidak memperhatikan manifestasi klinis yang khas untuk adanya infeksi.
Ada 2 Gejala klinis yang tampak pada bayi berbeda dengan pada anak-anak dan dewasa, yaitu :
1. Bayi
Dapat ditemukan kekakuan pada sendi yang terkena
Nyeri pada pergerakan sendi
Dapat terjadi demam, namun gejala ini bukan patokan utama
Dapat terjadi dislokasi patologik pada sendi pada minggu kedua.
2. Anak – anak dan dewasa
Anak-anak dan orang dewasa dapat memberitahu lokasi terjadinya sakit dan nyeri yang timbul saat pergerakkan
Karena sendi sakit, maka tubuh secara otomatis berusaha untuk melindunginya dengan mengontraksikan otot-otot disekitar sendi
Kekakuan sendi jelas terlihat
Adanya demam
Subluksasi lebih sering terjadi daripada dislokasi
2.5 PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Pemeriksaan darah rutin dapat menunjukkan adanya peningkatan sel darah putih dan laju endap darah. Jika terdapat kecurigaan kearah artritis septik akut, maka perlu dilakukan segera aspirasi dengan jarum pada sendi yang terkena sebagai langkah diagnostik dan juga untuk mengetahui bakteri apa yang menginfeksi supaya penanganannya tepat. Penemuan sel darah putih yang lebih dari 100.000/ml pada aspirasi jarum merupakan tanda kuat terjadinya artritis septik akut. Pemeriksaan foto roentgen dan juga ultrasonografi pada minggu pertama dapat menunjukkan terjadinya pembengkakan.
2.6 PENATALAKSAAN
Penatalaksanaan segera sangat penting. Antibiotika seperti nafsilin, sefoperazone, dan gentamamisin harus di mulai segera secara intravena. Penisilin G digunakan pada arthritis septic gonococcus. Antibiotika parenteral dilanjutkan sampai gejala menghilang. Cairan synovial dipantau mengenai sterilitas dan penurunan angka leukosit darah.
Selain pemberian antibiotika, dokter harus melakukan aspirasi sendi dengan jarum untuk mengambil cairan sendi yang berlebihan, eksudet, dan debris. Hal ini akan meningkatkan kenyamanan selain mengurangi dekstruksi sendi akibat kerja enzim proteolitik dalam cairan purulen. Kadang, perlu dilakukan artrotomi atau artroskopi untuk mendrainase sendi dan membuang jaringan mati.
Sendi yang menglami inflamasi disokong dan diimobilisasi pada posisi fungsional menggunakan bidai yang dapat memperbaiki kenyamanan penderita. Kodein dapat diberikan untuk mengontrol nyeri. Setelah infeksi berrespons terhadap antibiotic yang sesuai, dapat diberikan NSAID.
Nutrisi dan cairan pasien harus dipantau untuk mempercepat penyembuhan. Latihan rentang gerak progresif dilakukan bila infesi sudah menghilang.
Bila sendi septic segera mendapat penanganan, dapat terjadi penyembuhan sampai fungsinya normal. Pasien dikaji secara berkala untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Bila kartilago sendi mengalami kerusakan selama reaksi inflamasi, dapat terjadi fibrosis sendi dan berkurangnya fungsi.
2.7 KOMPLIKASI
Dini
Kematian
Kerusakan sendi
Dislokasi patologik dari sendi
Kematian tulang
Lanjut
Penyakit degeneratif pada sendi
Dislokasi permanen
Fibrous ankylosis
Bony ankylosis
2.8 EPIDEMIOLOGI
Sering terjadi bersamaan dengan osteomielitis hematogenous
Merupakan penyakit yang sering timbul pada anak-anak, terutama bayi baru lahir yang menderita defisiensi imun
Pada anak-anak, lokasi yang paling sering terjadi adalah pada sendi pinggul dan bahu
Pada orang dewasa, dapat terjadi di sendi manapun.
ASUHAN KEPERAWATAN BISA REQUEST DISINI : Kontak Kami