Selamat datang teman, Kami harap bisa menikmati blog kami. Happy blogging ! .
Cek kembali jika kami sudah selesai dengan ini...
Silahkan Mengisi buku tamu untuk sekedar meninggalkan Jejak.. :)
Peluang bisnis anda

SPACE IKLAN

Space buat promosi halaman atau produk anda, minat hubungi kami..

Selengkapnya...
Title

Ibu Rumah Tangga yang Sukses

Selain Mahasiswa banyak juga loh ibu rumah tangga yang berhasil dengan mengikuti tips bisnis dari mba Dini Santi. Pasti senang bisa bantu ekonomi keluarga. Tetapi perjuangan Mba Dian ini ngga mudah awal-awalnya tp sekarang beliau sudah sukses dan bisa menghabiskan waktu bersama keluarga.

Yuk lihat cerita sukses lainnya
Title

Tentang Akper IV

Angkatan yang mempunyai Seribu Satu Kisah Sedih, Senang, Susah bersama, saat dimana bisa menangis bersama, saat dimana bisa tersenyum bersama. Mempunyai motto kita selalu beda.

Read More
sukses dan sehat

Blog ini Penggemar Berat DBC-Network

Jelas banget dbc-network udah mengubah hidup saya, jadi melek IT, Dulu muncul pertanyaan gini "Waktu habis untuk ngantor? meeting? Capek di jalan? Tidak punya modal?" Bersama Oriflame di d’BC Network, Anda bisa mulai membangun bisnis dengan segala keterbatasan diatas! TAPI jangan dulu percaya kalo belum membaca kisah suksesnya yah

Kisah Sukses Lainnya

RHINITIS

  1. Pengertian

Rhinitis adalah inflamasi membrane mukosa hidung yang dikelompokkan rhinitis alergik dan non alergik.

Rhinitis non alergik ® suatu peradangan pada selaput lendir hidung tanpa latar belakang alergi.

Rhinitis alergik ® mungkin suatu tanda dari alergi.

  1. Etiologi

Rhinitis Alergik dapat dibagi :

~ Spesifik yang penyebabnya debu yang penyebabnya debu rumah, bulu binatang, asap rokok, tepung sari, makanan, mainan dan sebagainya.

~ Non-spesifik yang disebabkan oleh gangguan metabolik.

Jenis – jenis Rhinitis non-alergika, antara lain :

~ Rinitis Infeksiosa.

Rinitis infeksiosa biasanya disebabkan oleh infeksi pada saluran pernafasan bagian atas, baik oleh bakteri maupun virus.

~ Rinitis Non-Alergika Dengan Sindroma Eosinofilia

Penyakit ini diduga berhubungan dengan kelainan metabolisme prostaglandin.
Pada hasil pemeriksaan apus hidung penderitanya, ditemukan eosinofil sebanyak 10-20%.

~ Rinitis Okupasional

Gejala-gejala rinitis hanya timbul di tempat penderita bekerja. Gejala-gejala rinitis biasanya terjadi akibat menghirup bahan-bahan iritan (misalnya debu kayu, bahan kimia). Penderita juga sering mengalami asma karena pekerjaan.



~ Rinitis Hormonal

Beberapa penderita mengalami gejala rinitis pada saat terjadi gangguan pada keseimbangan hormon (misalnya selama kehamilan, hipotiroid, pubertas, pemakaian pil KB).

~ Rinitis Karena Obat-obatan
Obat-obatan yang berhubungan dengan terjadinya rinitis adalah:

- ACE inhibitor

- reserpin

- guanetidin

- fentolamin

- metildopa

- beta-bloker

- klorpromazin

- gabapentin

- penisilamin

- aspirin

- obat anti peradangan non-steroid

- kokain

- estrogen eksogen

- pil KB.

~ Rinitis Gustatorius

Rinitis gustatorius terjadi setelah mengkonsumsi makanan tertentu, terutama makanan yang panas dan pedas.

~ Rinitis Vasomotor

Rinitis vasomotor diyakini merupakan akibat dari terganggunya keseimbangan sistem parasimpatis dan simpatis. Parasimpatis menjadi lebih dominan sehingga terjadi pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah di hidung.
Gejala biasanya dipicu oleh:

- cuaca dingin

- bau yang menyengat

- stres

- bahan iritan.

  1. Patofisiologi




.

]

  1. Manifestasi klinik

Manifestasi kliniknya pada umumnya untuk rhinitis adalah gatal pada nasal, hidung tersumbat, beringus, kongesti nasal, bersin-bersin, tinnitus (rasa ada dengung di telinga).

· Rhinitis infeksiosa

Manifestasi klinisnya adalah lendir hidung yang bernanah, yang disertai dengan nyeri dan tekanan pada wajah, penurunan fungsi indera penciuman serta batuk.

· Rhinitis Vasomotor

Hidung tersumbat bergantian kanan dan kiri,disertai bersin, disertai gatal pada mata. gejala memburuk pada pagi hari waku bangun tidur karena perubahan suhu yang ekstrim, udara lembab, juga asap rokok dan sebagainya.

  1. Pemeriksaan Penunjang

Dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan rhinitis alergik. Pemeriksaan Sitologi hidung sebagai pemeriksaan pelengkap. Ditemukan eosinofil dalam jumlah yang banyak menunjukkan kemungkinan alergi inhalan, basofil kemungkinan alergi ingestinal dan sel polimorfonuklear menunjukkan infeksi bakteri.

Pemeriksaan yang lebih bermakna tes IgE spesifik dengan RAST (radio immunosorbent test) atau ELIZA (enzyme linked immunoassay).

  1. Penatalaksanaan

Secara umum, terbagi atas :

- Menghindari kontak alergen penyakit

- Terapi Simtomatis dilakukan dengan pemberian antihistamin.

ä PENGKAJIAN

1. Riwayat kesehatan pasien yang lengkap.

Menunjukkan kemungkinan tanda gejala sakit, nyeri sekitar mata dan pada kedua sisi hidung, indra penciuman terganggu, batuk, hidung tersumbat, demam, suara serak, dan rasa tidak nyaman.

Menetapkan kapan gejala mulai timbul, apa yang menjadi pencentusnya, apa yang dapat menghilangkan atau meringankan gejal tersebut dan apa yang memperburuk gejala tersebut merupakan bagian dari pengkajian, juga mengindentifikasi riwayat alergi.

2. Riwayat penyakit pernapasan.

Mengkaji penyakit pernapasan yang pernah diderita, bagaimana pengobatannya,

3. Pola Hidup.

4. Adanya faktor pencetus rhinitis.

ä Diagnosa Keperawatan

· Nyeri yang behubungan dengan iritasi jalan napas akibat infeksi.

· Ketidakefektifan bersihan jalan napasyang berhubungan dengan sekresilendir berlebihan akibat inflamasi.

· Defisit pengetahuan mengenai pencegahan infeksi pernapasan atas.

Masalah komplikasi pada rhinitis yang tidak ditangani :

Sepsis

Abses peritonilar

Othitis media

Sinusitis

ä Perencanaan dan Implementasi

Tujuan : tujuan utama pasien dapat mencakup pemeliharaan potensi jalan napas, menghilangkan nyeri, dan pengetahuan tentang pencegahan infeksi jalan napas atas dan tidak terdapat komplikasi.

ä Intervensi Keperawatan

1. Tindakan Meningkatkan Kenyamanan

Infeksi traktus respiratorius atas biasanya menyebabkan gangguan rasa aman dan nyaman. Gangguan rasa aman dan nyaman disebabkan karena rasa tidak enak badan dengan disertai nyeri pada otot-otot hidung, hidung tersumbat, gatal pada hidung, nyeri kepala dan sebagainya. Menyarankan pasien untuk istirahat, hal ini dapat membantu rasa tidak nyaman pada umumnnya. Perawat mengintruksikan pasien tentang teknik hygiene pada mulut dan hidung untuk membantu menghilangkan rasa tidak nyaman setempat dan untuk mencegah penyebaran infeksi.

2. Pembersihan Jalan Napas

penumpukan sekresi lendir dapat menghambat jalan napas pada pasien. Perubahan pola pernapasan dan upaya bernapas yang dibutuhkan untuk dapat melewati sumbatan tersebut menjadi meningkat. Memonitor jumlah pernapasan pasien, gunanya untuk mengetahui status pernapsan pasien. Dan juga terdapat beberapa tindakan yang dapat mengencerkan sekresi antara lain Hydro terapi dengan minum air hangat, menghirup uap air panas. Melembabkan lingkungan dengan vaporizer ruangan juga dapat mengencerkan sekresi dan menguranngi inflamsi membrane mukosa. Pasien diintruksikan istirahat dengan posisi yang nyaman, bila terjadi sesak atur posisi fowler untuk meningkatkan mengembangan paru-paru.


3. Penyuluhan Pasien

Penyuluhan pasien penting dalam mencegah infeksi, penyebaran ke orang lain dan meminimalkan terjadinya komplikasi. Pencegahan infeksi pernapasan atas kebanyakan sulit karena banyak potensi penyebabnya. Patogen yang bertanggung jawab biasanya sukar diidentifikasi dan vaksin belum tentu tersedia. Kondisi alergi, perubahan cuaca, dan beberapa penyakit sistemik mengkin menjadi faktor pencentusnya. mencuci tangan masih merupakan hal penting dalam mencegah penyebaran infeksi.

Perawat mengintruksikan pasien tentang pentingnya menjaga kesehatan dengan baik. Mengkonsumsi makanan yang bergizi, olahraga, istirahat dan tidur yang cukup, pentinng untuk mendukung daya tahan tubuh dan mengurangi kerentanan terhadap infeksi pernapasan. Instruksi tentang cara pencegahan infeksi silang pada anggota yang lain dengan cara memakai sapu tangan saat bersin, menutup mulut saat batuk dan pembuangan tisu yang baik.

4. Instruksikan pasien yang alergik untuk menghindari allergen seperti debu, bulu, asap dan lain sebagainya.

5. Ajarkan teknik penggunaan obat-obatan seperti sprei dan serosol.

ä Evaluasi

Þ Hasil yang diharapkan

Melaporkan keadaan yang lebih nyaman

Mengikuti tindakan untuk mencapai dengan anangesik, istirahat, kantung panas, dan memperagakan hygiene mulut yang adekuat.

Mempertahankan jalan napas pasien dengan mengatasi sekresi

Mengidentifikasi strategi untuk pencegahan infeksi pernapasan dan reaksi alergi.

Menunjukkan tingkat pengetahuan yang cukup dan melakukan perawatan dini terhadap infeksi pernapasan atas.

Bebas dari tanda dan gejala infeksi.

Menunjukan tanda-tanda vital normal dan bebas dari nyeri pada hidung, nyeri kepala, dan sebagainya.